Puisi: Surat dari Negeri Tak Bertuan (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Surat dari Negeri Tak Bertuan" karya D. Kemalawati menggambarkan penderitaan dan kebingungan yang dialami oleh suatu tempat yang tidak ...
Surat dari Negeri Tak Bertuan

Sahabatku, inilah suaraku dari negeri tak bertuan
sebenarnya telah sangat lama berita ini
ingin kukabarkan tetapi
seperti kau juga aku selalu terjaga
setiap malam untuk menenangkan diri
bahwa kuku panjang yang merobek-robek
hikayat negeri kita terlalu keras mencengkeram bumi
hingga kini mengalirkan airmata darah

Aku jadi malu pada diriku
sungguh telah membiarkan cerita luka
terkubur dalam batinku tanpa menceritakan padamu
tapi kuyakin kau juga telah banyak tahu
tentang tanah dan airku yang
kini berwarna merah

Dikeranakan tabir telah terbuka
tak ada yang harus kusembunyikan
ingin kubertanya padamu tentang wajah kami
apakah benar berwajah srigala
hingga pemburu beradu cepat
mengangkat senjata

Kalau benar katamu
apakah kami harus punah
bersimbah darah
tolonglah aku
jawablah pertanyaanku
kerana kamulah yang masih
bisa kuajak bicara
sejak mereka memalingkan muka.


Analisis Puisi:

Puisi "Surat dari Negeri Tak Bertuan" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya yang menggambarkan penderitaan dan pertanyaan yang mendalam dari suatu "negeri" yang tidak diberi nama.

Negeri Tak Bertuan: Negeri dalam puisi ini tidak diberi nama, tetapi merupakan representasi dari sebuah tempat yang menderita dan terpinggirkan. Penyair menggunakan kata-kata yang kuat untuk menggambarkan betapa negeri ini telah mengalami penderitaan yang mendalam, dengan airmata darah mengalir sebagai simbol kepedihan dan tragedi yang melanda.

Rasa Malu dan Penyesalan: Penyair mengungkapkan perasaan malu dan penyesalan karena telah membiarkan cerita luka negeri mereka terkubur dalam dirinya tanpa menceritakannya pada sahabatnya. Ini mencerminkan rasa bersalah karena tidak melakukan lebih banyak untuk membawa perhatian terhadap penderitaan yang dialami oleh negeri mereka.

Pertanyaan yang Menggugah: Puisi ini penuh dengan pertanyaan yang menggugah, terutama pertanyaan tentang wajah dan nasib negeri mereka. Penyair bertanya apakah benar mereka dianggap seperti srigala, yang membuat pemburu memandang mereka sebagai musuh yang harus dihadapi dengan senjata. Pertanyaan ini mencerminkan rasa kebingungan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh penduduk negeri tersebut.

Panggilan untuk Keterlibatan: Dengan menggunakan kata "tolonglah aku" dan "jawablah pertanyaanku", penyair memohon kepada sahabatnya untuk terlibat dan memberikan tanggapan atas situasi yang dihadapi oleh negeri tak bertuan tersebut. Ini mencerminkan keinginan untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian terhadap penderitaan yang terjadi di negeri tersebut.

Dengan bahasa yang kuat dan pertanyaan yang mendalam, puisi "Surat dari Negeri Tak Bertuan" menggambarkan penderitaan dan kebingungan yang dialami oleh suatu tempat yang tidak diberi nama, sambil membangkitkan pertanyaan moral dan panggilan untuk keterlibatan dari pembaca.

D. Kemalawati
Puisi: Surat dari Negeri Tak Bertuan
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.