Puisi: Dalam Pasang (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Dalam Pasang" karya Abdul Hadi WM mencerminkan keadaan yang penuh konflik dan keputusasaan. Dengan menggunakan gambaran pasang surut laut ...
Dalam Pasang

Dan pasang apalagikah yang akan mengenyahkan kita, kegaduhan apa lagi?
Sekarat dan terbakar sudah kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian,
ketakutan dan perang saudara
Terpelanting dari kebuntuan yang satu ke kebuntuan lainnya
Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan
Menunggu ketakpastian
Telah mereka hancurkan rumah harapan kita
Telah mereka campakkan jendela keluh dan ratap kita
Hingga tak ada yang mesti kuceritakan padamu lagi
tentang laut itu di sana, yang naik dan menarik ketenteraman ke tepi
Kecuali serpih matahari dalam genggam kesia-siaan ini
yang bisa menghanguskan kota ini lagi
- Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi
Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api
Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak tertahankan lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan dan mimpi
Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin
Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin
Kita....

Sumber: Pembawa Matahari (2002)

Analisis Puisi:

Puisi "Dalam Pasang" karya Abdul Hadi WM adalah sebuah karya yang mencerminkan keadaan yang penuh konflik dan keputusasaan. Dengan menggunakan gambaran pasang surut laut sebagai metafora, penyair menggambarkan pergulatan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.

Konflik dan Kegaduhan: Puisi ini menggambarkan keadaan dunia yang dipenuhi dengan kegaduhan, konflik, dan pertikaian. Penyair menggunakan metafora "pasang" untuk mewakili ketegangan dan kekacauan dalam kehidupan manusia.

Kebuntuan dan Ketidakpastian: Penyair mengekspresikan rasa kebuntuan dan ketidakpastian yang dirasakan oleh manusia. Meskipun mengalami pasang surut emosi dan peristiwa dalam hidup, manusia tetap terjebak dalam ketidakpastian akan masa depan.

Kehancuran dan Kepedihan: Puisi ini menyoroti kehancuran dan kepiluan yang dialami oleh manusia akibat dari konflik dan pertikaian. Rumah harapan dihancurkan dan jendela keluh kesah dibuang, meninggalkan manusia dalam kepedihan yang mendalam.

Ketidakmampuan Memimpin: Penyair mencerminkan ketidakmampuan manusia untuk menemukan pemimpin yang mampu membawa mereka keluar dari keadaan konflik dan kekacauan. Meskipun ada pemimpin, mereka tidak mampu memimpin dengan baik.

Kehilangan Mimpi dan Kesempatan: Puisi ini mencerminkan kesedihan atas kehilangan mimpi dan kesempatan dalam hidup. Meskipun manusia penuh dengan mimpi dan potensi, mereka terjebak dalam lingkaran kekacauan yang menghalangi mereka untuk meraih kesempatan dan mewujudkan mimpi mereka.

Puisi "Dalam Pasang" adalah karya yang menggambarkan pergulatan manusia dalam menghadapi konflik, keputusasaan, dan ketidakpastian dalam kehidupan. Dengan menggunakan metafora pasang surut laut, penyair berhasil menggambarkan kondisi dunia yang dipenuhi dengan kekacauan dan kepedihan, sambil menyampaikan pesan tentang kehilangan mimpi dan kesempatan, serta ketidakmampuan untuk menemukan pemimpin yang mampu membawa perubahan.

Puisi: Dalam Pasang
Puisi: Dalam Pasang
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.