Puisi: Derita (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Derita" adalah karya yang menggambarkan perasaan kesepian, derita, dan hubungan dengan Tuhan.
Derita


Di keheningan waktu,
yang begitu menghimpit,
engkau derita datang lagi,
meski kedatanganmu,
untuk mencabik-cabik
sisa-sisa hidupku,
di malam yang begini gersang
engkau terasa seperti teman.

Darahku sudah
tak menguncur lagi,
jeritan perih
sudah tidak mengusik,
pada saat keterasingan begini,
segalanya telah larut
dalam kasih sayang Tuhan.

Sumber: Malam-Malam Sepi di Rumah Sakit MMC (1992)

Analisis Puisi:
Puisi "Derita" karya Ali Hasjmy adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan derita dan kesepian dalam kehidupan seorang individu. Ini adalah puisi introspektif yang merenungkan perasaan penyair terhadap derita yang datang dan kesanggupannya untuk menjalaninya.

Perasaan Kesepian dan Derita: Tema utama puisi ini adalah perasaan kesepian dan derita. Penyair menggambarkan saat-saat di mana derita datang menghimpit seperti heningnya waktu. Ini menciptakan gambaran tentang perasaan penyair yang terisolasi dan merasakan kesulitan dalam kehidupannya.

Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini mencerminkan hubungan penyair dengan Tuhan. Ketika penyair merasakan dirinya dalam derita, ia merenungkan kasih sayang Tuhan yang hadir dalam kehidupannya. Ini menciptakan nuansa spiritual dalam puisi dan menggambarkan kepercayaan penyair kepada Tuhan sebagai teman dalam saat-saat sulit.

Keputusasaan dan Penerimaan: Meskipun derita hadir dalam kehidupannya, penyair menciptakan gambaran ketenangan dan penerimaan. Ia menggambarkan bahwa darahnya tidak lagi menguncur dan jeritan perih tidak lagi mengusiknya. Ini bisa diartikan sebagai penyair yang telah menerima derita dan menghadapinya dengan penuh keberanian.

Bahasa dan Gaya: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan lugas, yang memungkinkan pembaca untuk merasakan perasaan penyair dengan jelas. Gaya penulisan yang sederhana menciptakan suasana yang mendalam dan emosional.

Penyair yang Introspektif: Puisi ini mencerminkan penyair yang introspektif, yang merenungkan perasaan dan pengalaman pribadinya. Ini adalah ekspresi pribadi dari perasaan derita dan perjalanan spiritual penyair.

Secara keseluruhan, puisi "Derita" adalah karya yang menggambarkan perasaan kesepian, derita, dan hubungan dengan Tuhan. Ini adalah ungkapan dari perjalanan emosional seorang individu dalam menghadapi derita dalam hidupnya dan penerimaannya terhadap kehadiran Tuhan sebagai teman dalam saat-saat sulit.

Ali Hasjmy
Puisi: Derita
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.