Puisi: Di Tepi Sungai (Gubahan Abdul Hadi WM)

Puisi "Di Tepi Sungai" menggambarkan pemandangan dan suasana yang ditemui di tepi sungai pada saat senja. Puisi ini mengeksplorasi keindahan ....
Di Tepi Sungai

Air beriak tenang
Bayang-bayang pohonan teduh dan rindang
Padang luas dan sawah terbentang
Jalanan sepi dan damai
Ketika matahari mulai terbenam

Nun jauh di sana
Di desa yang teduh dan tenteram
Asap mengepul
Dari dapur-dapur rumah yang tersembul

Bapak, ibu, anak-anak
Mereka semua sudah pulang
Mandi dan memasak
membuat makanan malamnya

Dan dari sawah
bangau-bangau beterbangan
burung-burung terbang merendah
pulang ke sarangnya
dalam kegelapan pohonan

Anak-anak
bangau-bangau dan burung-burung itu
Seperti kita
mereka terbang jauh mengembara
namun pulang juga ke bumi
karena mereka mencintai bumi
dan mencintai rumah mereka yang tenteram
mencintai kampung halaman dan tanah kelahirannya.

Sumber: Mereka Menunggu Ibunya (1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Di Tepi Sungai" adalah karya sastra yang menggambarkan pemandangan dan suasana yang ditemui di tepi sungai pada saat senja. Puisi ini mengeksplorasi keindahan alam dan perasaan kedamaian yang dihadirkan oleh pemandangan tersebut.

Gambaran Pemandangan Alam: Puisi ini menggambarkan pemandangan alam yang damai dan tenang di tepi sungai. Air sungai yang beriak dengan tenang, bayang-bayang pohon yang memberikan teduhan dan rindang, serta padang luas dan sawah yang terbentang, semuanya menciptakan gambaran alam yang indah dan harmonis.

Suasana Senja: Puisi ini menciptakan suasana senja yang menenangkan. Saat matahari mulai terbenam, suasana menjadi semakin damai dan meriah dengan warna-warni langit senja.

Keadaan Desa: Penyair menggambarkan keadaan desa yang teduh dan tenteram. Asap dari dapur-dapur rumah yang tersembul menciptakan suasana yang hangat dan mengundang. Keadaan ini mencerminkan kehidupan yang sederhana dan rasa persatuan dalam masyarakat desa.

Kembali ke Rumah: Puisi ini menyoroti momen ketika orang-orang desa pulang ke rumah mereka. Bapak, ibu, dan anak-anak pulang setelah seharian melakukan aktivitas. Mereka mandi dan memasak untuk persiapan makan malam.

Bangau dan Burung: Penyair mengamati burung-burung, seperti bangau dan burung-burung lainnya, yang terbang merendah dari langit. Ini menciptakan gambaran alam yang hidup dan menggambarkan siklus kehidupan di alam.

Kehangatan Tanah Air: Puisi ini menghubungkan bangau-bangau dan burung-burung tersebut dengan manusia. Seperti manusia yang merasa cinta pada bumi dan tempat asalnya, burung-burung tersebut juga kembali pulang setelah mengembara jauh. Ini menciptakan perasaan persatuan dengan alam dan tanah kelahiran.

Puisi "Di Tepi Sungai" adalah puisi yang menciptakan gambaran alam yang indah dan damai di tepi sungai saat senja. Puisi ini menekankan rasa persatuan dengan alam dan lingkungan, serta menghadirkan perasaan kedamaian dan cinta pada tempat asal. Melalui pengamatan alam dan pemandangan sehari-hari, penyair menggambarkan siklus kehidupan dan rasa persatuan yang terdapat di dalamnya.

Puisi Abdul Hadi WM
Puisi: Di Tepi Sungai
Gubahan: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.