Puisi: In Memoriam Amir Hamzah (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "In Memoriam Amir Hamzah" karya Abdul Hadi WM mencerminkan perasaan penghormatan dan rasa kehilangan atas pemikiran dan karya-karya Amir Hamzah.
In Memoriam Amir Hamzah


Keranjang itu masih menatap. Tahun mau berbunga
Tapi langit berangkat kemarau di jendela

Tanganmu: Mulut yang mengucapkan kebenaran ombak
Tapi pendayung-pendayung datang terlambat

Kita jenguk ke air. Obor itu menyalakan malam
Angin itu angin kita. Tapi tak menghembus sampai senja lain tiba.

1976

Sumber: Anak Laut Anak Angin (1984)

Analisis Puisi:
Puisi "In Memoriam Amir Hamzah" karya Abdul Hadi WM adalah karya yang disusun sebagai penghormatan dan kenangan kepada penyair besar Indonesia, Amir Hamzah. Puisi ini mencerminkan perasaan penghormatan dan rasa kehilangan atas pemikiran dan karya-karya Amir Hamzah.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah penghormatan kepada Amir Hamzah, seorang penyair Indonesia terkenal. Puisi ini mencerminkan rasa hormat dan kekaguman penulis terhadap Amir Hamzah dan warisannya dalam dunia sastra.

Kehadiran Alam: Puisi ini menggunakan elemen alam, seperti langit, air, dan angin, untuk menciptakan citra dan suasana yang mendalam. Langit yang sedang kemarau dan angin yang datang terlambat menciptakan perasaan kekeringan dan keterlambatan, menggambarkan perasaan kehilangan yang dinyatakan dalam puisi.

Bahasa Metafora: Penggunaan bahasa metafora dalam puisi ini menggambarkan Amir Hamzah sebagai "tangan" yang mengucapkan kebenaran, seperti ombak yang menghantam pantai. Metafora ini mencerminkan bagaimana karya sastra Amir Hamzah memiliki dampak yang kuat dan kebenaran yang mendalam.

Kesedihan dan Kelembutan: Puisi ini menggambarkan suasana kesedihan yang mendalam, terutama dalam baris "Obor itu menyalakan malam." Obor di sini bisa diartikan sebagai metafora untuk kehidupan Amir Hamzah yang telah menginspirasi banyak orang. Puisi ini menciptakan suasana yang penuh kelembutan dan nostalgia.

Kehidupan dan Karya Amir Hamzah: Puisi ini mencerminkan pentingnya kehidupan dan karya sastra Amir Hamzah yang telah menginspirasi banyak orang. Hal ini merupakan pengakuan atas warisan besar yang ditinggalkan oleh Amir Hamzah dalam dunia sastra Indonesia.

Penghormatan dan Kenangan: Melalui puisi ini, Abdul Hadi WM mengungkapkan rasa penghormatan dan kenangannya kepada Amir Hamzah. Puisi ini adalah cara penulis untuk merayakan kontribusi besar Amir Hamzah terhadap sastra Indonesia.

Puisi "In Memoriam Amir Hamzah" adalah ungkapan penghormatan dan kenangan terhadap Amir Hamzah, seorang penyair besar Indonesia. Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan kekaguman terhadap karya dan pemikiran Amir Hamzah serta mengekspresikan perasaan penghormatan kepada warisannya dalam dunia sastra Indonesia.

Puisi: In Memoriam Amir Hamzah
Puisi: In Memoriam Amir Hamzah
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.