Puisi: Percayalah O, Tuan (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Percayalah O, Tuan" karya Ali Hasjmy mencerminkan semangat kebangsaan dan tekad untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai yang telah ....
Percayalah O, Tuan
(Kepada pemimpin-pemimpin di tanah pembuangan)


Percayalah, O, Tuan, percayalah!
Kami tidak akan melupakan jasa,
Amal mulia, jerih dan payah,
Tersimpan baik di hati bangsa.

Atas persada tanah tercinta,
Namamu, Tuan, terakan abadi,
Dengan tinta air mata,
Peringatan pada keturunan nanti.

Walaupun jaman sudah berganti,
Namamu, Tuan, tidakkan hilang,
diucapkan lidah petang dan pagi,
Dinyanyikan pemuda dalam berjuang.

Percayalah, wahai pemimpin kami,
Tuan selalu terangan-angan,
Malam menjadi buah mimpi,
Siang terbayang dalam khayalan.


Sumber: Dewan Sajak (1938)

Analisis Puisi:
Puisi "Percayalah O, Tuan" karya Ali Hasjmy adalah ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seseorang yang dianggap berjasa dan memiliki dampak yang besar dalam sejarah dan perjuangan bangsa.

Tema Penghargaan dan Rasa Terima Kasih: Tema utama dalam puisi ini adalah penghargaan dan rasa terima kasih. Penyair dengan penuh hormat mengungkapkan apresiasi dan penghormatan kepada penerima puisi ini, yang mungkin merupakan seorang pemimpin atau tokoh penting dalam perjuangan nasional.

Peringatan atas Jasa dan Pengorbanan: Puisi ini mencerminkan rasa terima kasih yang mendalam terhadap jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh penerima puisi. Penyair menegaskan bahwa jasa dan amal mulia yang telah dilakukan oleh penerima akan selalu diingat oleh bangsa.

Simbolisme dan Metafora: Penyair menggunakan simbolisme dan metafora untuk menggambarkan makna dalam puisi ini. Namamu, Tuan, disebut sebagai "terakan abadi" dan "tinta air mata," menunjukkan pentingnya penerimaan dan pengorbanannya dalam sejarah bangsa.

Kebangsaan dan Identitas Nasional: Puisi ini juga mencerminkan rasa kebangsaan dan identitas nasional. Penyair menyatakan bahwa namamu, Tuan, tidak akan pernah hilang dan akan diucapkan oleh pemuda dalam berjuang. Ini menunjukkan tekad bangsa untuk terus mempertahankan nilai-nilai dan cita-cita yang telah diletakkan oleh penerima puisi.

Pesan Keabadian: Pesan utama dalam puisi ini adalah bahwa jasa dan pengorbanan yang dilakukan oleh penerima akan terus diingat dan dihargai selamanya. Puisi ini mengingatkan bahwa nilai-nilai dan perjuangan yang diwakili oleh penerima puisi akan selalu hidup dalam ingatan bangsa.

Penghormatan Terhadap Pemimpin: Puisi ini juga mencerminkan penghormatan terhadap pemimpin atau tokoh yang dianggap sebagai teladan dalam sejarah dan perjuangan. Penggunaan kata "Tuan" menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap penerima puisi.

Puisi "Percayalah O, Tuan" adalah ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih yang dalam terhadap seorang pemimpin atau tokoh penting dalam sejarah dan perjuangan bangsa. Puisi ini mencerminkan semangat kebangsaan dan tekad untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai yang telah diletakkan oleh penerima puisi kepada generasi berikutnya.

Ali Hasjmy
Puisi: Percayalah O, Tuan
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.