Pulang
(1)
Ketika aku tinggalkan tanjungpriok
lembayung senja dan angin dingin segera menyergap mimpiku
teringat ucap terimakasih pak kapten sembiring
saat itu mungkin, menjelang malam juga ketika dalam bayang kami penuh gambaran
perca akan segera menyambut salah satu rohnya
(2)
Malam kedua di selat karimata
bulan mengembang dalam air membentuk berjuta kilasan
yang berkejaran ke belakang
mengawani aku dalam sunyi waktu
(3)
Setelah begitu lama menanti
aku ingin pulang kerumah menyusupkan wajah dalam dekapmu
dimana bisa kurasakan detak dada dengan seluruh pengertian yang mengalir.
KM Rinjani, 1990