Puisi: Selamat Tinggal (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Selamat Tinggal" menggambarkan perasaan perpisahan yang mendalam, nostalgia atas kenangan yang indah, serta rasa kesedihan dan ...
Selamat Tinggal

Ayah-bunda, teman-sahabat
Kampung halaman, tepian mandi
Serta gelanggang tempat bermain
Sudah masa berpisah kita
Ke ranah asing hatiku ingin
Rantau orang akan kujelang
Berhanyut-hanyut membawa untung

Taman bunga, kebunku, sayang
Engkau tak dapat kupandang lagi
Karena masa sudah memaksa
Sekarang dating waktu bercerai
Selamat tinggal tanah tercinta!

Sumber: Kisah Seorang Pengembara (1936)

Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Tinggal" karya Ali Hasjmy adalah ekspresi yang mendalam mengenai perasaan perpisahan dan meninggalkan sesuatu yang dikasihi. Puisi ini menciptakan suasana nostalgia, kesedihan, dan keberanian dalam menghadapi perubahan dan perpisahan.

Perasaan Perpisahan: Puisi ini menggambarkan perasaan perpisahan yang mendalam. Penggunaan "Selamat tinggal" sebagai judul dan ungkapan yang berulang menunjukkan bahwa tema perpisahan adalah fokus utama puisi ini. Perasaan mengucapkan selamat tinggal kepada berbagai aspek kehidupan yang dikasihi, seperti keluarga, teman, dan tempat-tempat bermain, menggambarkan beratnya perasaan perpisahan.

Rasa Nostalgia: Penyair menciptakan rasa nostalgia yang kuat dalam puisi ini. Pergulatan antara mengenang kenangan yang indah dan keberanian untuk melanjutkan hidup di ranah asing menciptakan perasaan kontras yang kuat. Penggunaan kata-kata seperti "kampung halaman," "tepi mandi," dan "gelanggang tempat bermain" menciptakan gambaran masa lalu yang penuh dengan kenangan manis.

Kesedihan dan Keberanian: Puisi ini juga menggambarkan perasaan kesedihan yang datang dengan perpisahan, namun juga menunjukkan semangat keberanian dalam menghadapi perubahan. Penyair menggambarkan bahwa perpisahan adalah bagian dari hidup, tetapi juga menunjukkan tekad untuk menjalani hidup di tempat baru dengan semangat positif.

Puisi "Selamat Tinggal" menggambarkan perasaan perpisahan yang mendalam, nostalgia atas kenangan yang indah, serta rasa kesedihan dan keberanian dalam menghadapi perubahan. Puisi ini membangkitkan perasaan empati dan mengajak pembaca merenung tentang arti perpisahan dalam kehidupan. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menghadirkan suatu pengalaman emosional yang mendalam.

Puisi: Selamat Tinggal
Puisi: Selamat Tinggal
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Prof. Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Prof. Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.