Puisi: Sembahyang (Karya Syamsiar Seman)

Puisi "Sembahyang" menggambarkan kehidupan seorang Muslim kecil yang penuh semangat dalam menjalankan ibadah dan merayakan kebersamaan dalam beragama.
Sembahyang

Si Muslim Kecil pakai kopiah.
Berbaju putih sarongnya indah.
Ibunya heran melihat si Muslim.
Berlagak seperti orang yang alim.

Mau kemana engkau Lim? tanya ibu.
Pergi sembahyang! si Muslim Kecil berseru
Ibu ketawa karena gembira
Hatinya senang tidak terkira

Si Muslim Kecil sudah pergi
Di sana kawan-kawannya sudah menanti
Si Buyung, si Ujang, si Karli.
Si Toto, si Kadir dan banyak lagi.

Pergi ke surau tujuan mereka.
Berkawan-kawan bersama-sama.
Turut sembahyang berjemaah.
Menyembah Tuhan memuji Allah.

Mari kita sembahyang!
Mulai sekarang!

Mari sembahyang!
Mari sembahyang!

Sumber: Taman Si Muslim Kecil (1978)

Catatan:
Versi terbitan 1978: Mau kemana engkau Muslim? tanya ibu (bait 2, baris 1);

Analisis Puisi:

Puisi "Sembahyang" karya Syamsiar Seman menggambarkan kehidupan sehari-hari seorang Muslim kecil yang rajin dalam ibadah.

Gambaran Kehidupan Seorang Muslim Kecil: Penyair menggambarkan seorang anak Muslim kecil yang mengenakan kopiah dan sarong putih, serta berperilaku alim seperti orang dewasa dalam menjalankan ibadah. Hal ini mencerminkan pentingnya pendidikan agama dan nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan sejak dini dalam keluarga Muslim.

Hubungan dengan Ibu: Meskipun awalnya ibunya heran dengan perilaku si Muslim Kecil, namun ia merasa senang dan gembira karena anaknya memiliki semangat dalam menjalankan ibadah. Hal ini mencerminkan hubungan yang hangat dan penuh kasih antara ibu dan anak.

Berkumpul di Surau: Si Muslim Kecil pergi ke surau bersama teman-temannya, yang menunjukkan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah. Surau menjadi tempat di mana mereka dapat berkumpul, berdoa, dan menyembah Tuhan bersama-sama.

Pentingnya Sembahyang Berjemaah: Puisi ini menekankan pentingnya sembahyang berjemaah dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui sembahyang berjemaah, umat Islam dapat merasakan rasa persatuan dan kebersamaan dalam ibadah, serta memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.

Ajakan dan Penekanan: Penyair menggunakan repetisi dalam kalimat "Mari sembahyang!" untuk menekankan pentingnya ibadah dalam kehidupan seorang Muslim. Hal ini juga menjadi ajakan bagi pembaca untuk merenungkan dan melaksanakan ibadah dengan tekun dan penuh kesadaran.

Puisi "Sembahyang" menggambarkan kehidupan seorang Muslim kecil yang penuh semangat dalam menjalankan ibadah dan merayakan kebersamaan dalam beragama. Dengan penggambaran yang sederhana namun bermakna, puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kebersamaan dalam ibadah dan hubungan yang erat dengan Tuhan.

Puisi
Puisi: Sembahyang
Karya: Syamsiar Seman
© Sepenuhnya. All rights reserved.