Puisi: Setengah Jalan (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Setengah Jalan" karya Ali Hasjmy merenungkan tentang perjuangan, kegigihan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan.
Setengah Jalan


Antara kaki dan puncaknya
di situ daku duduk sebentar,
melepaskan lelah badanku penat,
di sebelah kanan karang semata,
di arah kiriku sekar-belukar,
di mukaku tubir curam sangat.

Mataku mencari tamsil kiasan,
melihat-lihat penawar hati,
memandang-mandang penuntun hajat,
terpandang semut berarak-arakkan,
naik mendaki ke batu tinggi,
dengan gagahnya menuju minat.

Terlebih lagi di batu lain,
seekor semut membawa makanan,
lebih besar dari badannya,
dengan mulutnya dihalau rajin,
ditarik ke atas perlahan-lahan,
digonggong ke arah tempat sarangnya.

Dari dalam datang mendayu,
suara jiwaku mencipta ilham:
"Bahagialah siapa suka meniru,
mengambil ibarat perjuangan alam!"


Sumber: Leksikon Sastra Aceh (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Setengah Jalan" karya Ali Hasjmy adalah sebuah karya sastra yang merenungkan tentang perjuangan, kegigihan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Puisi ini menggunakan gambaran semut sebagai simbolik untuk menggambarkan nilai-nilai kehidupan yang penting.

Tema Perjuangan dan Ketekunan: Tema utama puisi ini adalah perjuangan dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Puisi ini menggambarkan seorang individu yang sedang "setengah jalan" dalam perjalanannya menuju suatu tujuan atau aspirasi tertentu. Meskipun sudah melelahkan, ia menemukan inspirasi dalam semut-semut yang berjuang untuk membawa makanan lebih besar dari ukuran mereka sendiri ke sarangnya. Tema ini mengajarkan pentingnya ketekunan dan kerja keras dalam meraih sukses.

Pemilihan Kata dan Deskripsi Alami: Puisi ini menggunakan pemilihan kata yang kuat dan deskripsi alami yang mendalam. Deskripsi semut-semut yang bekerja keras dan berjuang membawa makna simbolis dalam puisi ini. Penyair menggunakan kata-kata seperti "melepaskan lelah," "memandang-mandang," "digonggong," dan "mendayu" untuk menggambarkan perasaan, pergerakan, dan kehidupan semut-semut ini.

Simbolisme Semut: Semut digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Mereka mewakili ketekunan, kerja keras, dan semangat perjuangan dalam menghadapi rintangan untuk mencapai tujuan. Semut yang mengangkat makanan lebih besar dari badannya menggambarkan upaya maksimal untuk meraih tujuan meskipun terlihat sulit.

Penyair Introspektif: Puisi ini mencerminkan keadaan penyair yang sedang merenung dan mengamati alam sekitarnya. Ini adalah ungkapan dari pemikiran pribadi tentang nilai-nilai kehidupan dan perjuangan. Penyair mengaitkan pengamatan alam dengan perjuangan manusia untuk memberikan pesan moral.

Pesan Moral: Pesan moral dari puisi ini adalah pentingnya ketekunan dan semangat perjuangan dalam mencapai tujuan. Meskipun perjalanan terkadang sulit, upaya keras dan kerja keras akan membuahkan hasil. Pesan ini memberikan inspirasi dan motivasi untuk menghadapi tantangan dan rintangan dalam kehidupan.

Secara keseluruhan, puisi "Setengah Jalan" adalah karya yang menggambarkan perjuangan dan ketekunan dalam meraih tujuan, dengan menggunakan simbol semut sebagai metafora untuk mengilustrasikan pesan moral dalam puisi ini.

Ali Hasjmy
Puisi: Setengah Jalan
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Prof. Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Prof. Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.