Badan Demam Ruhku Demam
Badan demam oleh sesuatu yang
Menari-nari bagai gasing
Di dalam lubuk hati yang
Dilapisi oleh yang bernama, Sayang
Ruhku demam oleh sesuatu yang
Menari-nari bagai penari padang pasir
Di sekujur tubuhnya cahaya berdesir
Diiringi oleh seruling dan kendang, Sayangnya
Engkau tidak juga hadir melengkapi perjamuan
Padahal di langit keindahan di altar tanah keindahan
Di segala arah keindahan, akan menjadi tersia tertahan
Oleh haru-biru rindu yang tiada berkesudahan
Sekalipun aku mampu mabuk oleh dunia
Tetapi? Kalimatmu kelak yang
Selamatkan aku
Tergelincir dari segala tarian.
Yogyakarta, 23 Maret 2012
Puisi: Badan Demam Ruhku Demam
Karya: Abdul Wachid B. S.