Di Rumah Itulah
Ada sebuah dada yang
berisikan kalbu
ada sebuah kalbu yang
berlapiskan keras besi batu
ada sebuah besi batu yang
bertahtakan lubuk hati:
sebuah rumah tempat memulai
dan mengakhiri pemujaan kepadamu, hyang
di rumah itulah
aku membuka menutup pintu
datang dan berlalu
sujud di atas tanah
di rumah itulah
kau aku bercinta tanpa resah
beranak-pinak dengan gagah
menjawab dunia yang pongah
di rumah itulah
aku akan tengadah pasrah
di pangkuanmu kekasih
direnggut maha kekasih.
Yogyakarta, 25 Maret 2012
Karya: Abdul Wachid B. S.