Puisi: Balada Hang Tuah (Karya Muhammad Lutfi)

Puisi "Balada Hang Tuah" membangkitkan semangat kepahlawanan, kesetiaan, dan kemanusiaan. Dengan bahasa yang kaya akan metafora dan gambaran yang ...
Balada Hang Tuah


Tersebut pemuda berparas tampan
Bagai rembulan
Elok akhlak dan budinya yang menawan
Disukai semua kawan
Dan disegani semua lawan

Berkelana menuntut ilmu
Sampai tiba cita-cita dan takzim pada guru
Lalu mengembara di lautan melewati jalan berbatu-batu
Seraya berseru
Menyebutkan namamu
‘Hang Tuah’ nama aslimu

Dengan kesaktian pada raga
Kecerdasan pada akal dan batin di balik senyum sahaja
Dia kalahkan seluruh perompak di Melaka
Membumbung tinggi harum namanya
Ialah Hang Tuah pahlawan Melaka

Angin dan lisan menghembus kabar
Mendekap pada telinga sang Sultan yang tenar
Membawa sang pahlawan dihadapan hingar bingar
Para pemuka dan bendahara Kerajaan Melaka akbar
Dengan langkah berkobar

Sebagai prajurit langkahnya tak takut mati
Ikhlas hati niatan membela Negeri
Sang Taming Sari dari kumpulan orang sakti
Dihajar sampai mati
Dengan hasil keris sakti
Taming Sari

Hang Jebat sahabat sejati
Dipercaya olehmu sampai mati
Tetapi waktu dan kehendak milik Ilahi
Suatu ketika datanglah fitnah menerpa diri
Pada Laksamana yang tulus hati
Hingga dijatuhi dengan hukuman mati
Tetapi Bendahara Melaka dan Allah berbaik hati
Hang  Tuah berlari menyelamatkan diri

Sungguh kasihan Melaka
Hang Jebat menyusun rencana
Menyerang paduka
Sang Sultan Melaka
Dengan keserakah pada sanubarinya
Dan Taming Sari di tangannya

Tibalah kisah pahlawan
Hang Tuah sang beriman
Sebagai panglima dan kawan
Datang memperingatkan
Serta melawan
Tapi sayang hati sudah tertutup keinginan
Hang Jebat sudah tak bisa disadarkan
Pertarungan maha dahsyat tak bisa dihindarkan

Sama kuat
Sama hebat
Yang benar pasti membawa berkat
Dengan kemenangan dan selamat
Tertumpah darah Hang Jebat

Negeri Malaka kembali aman
Berkat Hang Tuah sang Pahlawan
Jadilah dia kekuatan
Dan kebanggaan
Bahkan panutan
Bagi Melaka dan Sultan
Selama pemerintahan
Makmur serta aman.


Solo, 28 September 2018

Analisis Puisi:
Puisi "Balada Hang Tuah" karya Muhammad Lutfi adalah sebuah narasi puisi yang memotret kisah pahlawan terkenal, Hang Tuah, dengan bahasa yang penuh semangat dan lugas.

Pujian Terhadap Hang Tuah: Puisi dimulai dengan penggambaran Hang Tuah sebagai pemuda berparas tampan, baik akhlak, dan disegani oleh kawan dan lawan. Dengan kata-kata seperti "bagai rembulan," digambarkan keindahan dan kecemerlangan Hang Tuah.

Perjalanan dan Pengabdian: Puisi menggambarkan perjalanan Hang Tuah menuntut ilmu dan tekadnya untuk mencapai cita-cita serta takzim pada guru. Pengembaraannya di lautan melibatkan perjuangan melalui rintangan.

Kepahlawanan Melawan Perompak: Hang Tuah digambarkan sebagai pahlawan Melaka yang mengalahkan seluruh perompak di Melaka, membawa harum namanya. Keahliannya dalam pertempuran dan keteguhan hatinya untuk membela negeri sangat ditekankan.

Kisah Taming Sari dan Hang Jebat: Kisah tentang Taming Sari, seorang tokoh yang dihajar hingga mati oleh Hang Tuah, menyoroti keberanian dan kehandalan Hang Tuah sebagai prajurit. Hubungan Hang Tuah dan Hang Jebat yang akhirnya merenggang juga diceritakan dengan dramatis.

Konflik dan Kematian Hang Jebat: Konflik antara Hang Tuah dan Hang Jebat, yang berujung pada kematian Hang Jebat, menggambarkan pengorbanan dan tragisnya persahabatan di tengah kebingungan moral.

Kesetiaan pada Sultan dan Pengampunan: Puisi menyoroti kesetiaan Hang Tuah pada Sultan Melaka dan pengampunan yang diberikan oleh Sultan setelah Hang Tuah melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari hukuman mati.

Kemenangan dan Kebanggaan: Dengan kemenangan Hang Tuah atas Hang Jebat, negeri Melaka kembali aman dan Hang Tuah menjadi kekuatan, kebanggaan, dan panutan bagi seluruh negeri.

Pesan Moral dan Kemanusiaan: Kisah Hang Tuah juga menyiratkan pesan moral tentang kesetiaan, pengampunan, dan pengorbanan untuk kebaikan bersama.

Puisi "Balada Hang Tuah" adalah sebuah puisi naratif yang membangkitkan semangat kepahlawanan, kesetiaan, dan kemanusiaan. Dengan bahasa yang kaya akan metafora dan gambaran yang kuat, Muhammad Lutfi berhasil menghadirkan kisah pahlawan Melaka dengan intensitas dan dramatisme yang tinggi. Puisi ini bukan hanya sekadar narasi, tetapi juga sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan pesan moral kepada pembaca.

Puisi
Puisi: Balada Hang Tuah
Karya: Muhammad Lutfi

Muhammad Lutfi. Kelahiran Pati, 15 Oktober 1997. Anak dari Slamet Suladi dan Siti Salamah yang merasa perlu menyampaikan aspirasi kaum terbuang. Melihat kaum tergusur adalah melihat kejahatan dunia yang nyata. Karena itu mereka perlu diperjuangkan hak-hak mereka.
© Sepenuhnya. All rights reserved.