Analisis Puisi:
Puisi "Doa" karya Abdul Wachid B. S. adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan gambaran alam dan pengalaman emosional dengan menggunakan imaji angsa dan gerimis. Meskipun puisi ini singkat, ia menciptakan atmosfer yang mendalam dan merenungkan tentang eksistensi manusia dalam hubungan dengan alam.
Gambaran Alam yang Sederhana: Puisi ini dimulai dengan gambaran sederhana tentang "Gerimis memanjang" dan "seekor angsa di halaman." Gambaran alam ini menciptakan suasana yang tenang dan mendalam, mengajak pembaca untuk meresapi keindahan alam yang disampaikan oleh penyair.
Imaji Angsa sebagai Simbol: Angsa dalam puisi ini mungkin memiliki makna lebih dalam daripada sekadar gambaran fisiknya. Angsa sering kali dihubungkan dengan kesucian, keanggunan, dan ketenangan. Dalam konteks puisi ini, angsa dapat diartikan sebagai simbol alam yang mencerminkan kedamaian dan harmoni.
Eksistensi Manusia dan Alam: Gambaran "seekor angsa di halaman" dan "mengepakkan sayap sepi" menciptakan perasaan kesendirian dan keheningan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam. Seperti angsa yang mengepakkan sayapnya sendirian, manusia juga dapat merasakan kesepian dan mencari kedamaian dalam suasana alam.
Pengalaman Emosional: Meskipun puisi ini pendek, ia menggambarkan perasaan yang mendalam. Kata-kata "mengepakkan sayap sepi" merujuk pada gerakan angsa yang dapat diinterpretasikan sebagai ungkapan emosional dan perjuangan individu dalam menghadapi kesendirian dan ketidakpastian.
Kekuatan dalam Kesederhanaan: Meskipun puisi ini hanya terdiri dari tiga baris, ia mampu menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam. Penggunaan bahasa yang sederhana tetapi kaya makna menciptakan daya tarik tersendiri pada puisi ini.
Puisi "Doa" karya Abdul Wachid B. S. adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan gambaran alam dan pengalaman emosional melalui imaji angsa dan gerimis. Meskipun singkat, puisi ini memancarkan kedamaian, kesendirian, dan kekuatan dalam kesederhanaan. Pesan tentang hubungan manusia dengan alam dan perjuangan emosional manusia mengajak pembaca untuk merenungkan tentang eksistensi dan hubungan mereka dengan alam semesta.
Karya: Abdul Wachid B. S.