Puisi: Wonokromo (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi: Wonokromo Karya: Abdul Wachid B. S.
Wonokromo


Silaturrahmi ke Wonokromo
Desa santri yang mengaji
Ada rumah kekasih yang tersembunyi
Sejarah masjid yang “Hamengkubuwono”

Ada pertemuan dua sungai
Di sikunya masjid itu hijau kebiruan
Ada makam di baratnya bila kulewati
Selalu kusampaikan salam pertemuan

Aku masih mendengar lantun
Gadis kecil menderaskan al-Qur’an
Entah di pesantren Gus Fuad atau Gus Katip
Kucari-cari suaranya seperti meratap

Lalu tertimpa gelak-girang para bocah
Di sore itu di halaman masjid hijau kebiruan itu
Aku masih mendengar larangan masuk rumah
Dari lelaki tua yang diabaikan itu

Tapi paginya setelah gempa luluhlantakkan
Rumah dan pesantren-pesantren
Orang-orang baru membaca tanda
Aku masih mendengar doanya

Dalam kalimat adzan
Kepada shalat kepada kebaikan
Aku masih mendengar doanya
Sekuntum melati di antara debu dan serakan batu bata

Silaturrahmi ke Wonokromo
Kucari-cari rumah kekasih yang tersembunyi
Kucari-cari suaranya semakin sayup menyepi
Ternyata rumah hatiku pun telah poranda.


Wonokromo, Yogyakarta, 4 Juli 2006

Puisi: Wonokromo
Puisi: Wonokromo
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.