Analisis Puisi:
Puisi "Melankolia" karya Iswadi Pratama memiliki beberapa elemen menarik, antara lain:
- Gambaran Alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam untuk menggambarkan suasana melankolis. Penyair menciptakan gambaran hijau-pagi, biru dadamu, merah saga, nyiur, bau lenyai pantai, angin, dan perahu sangsai. Gambaran ini memberikan nuansa alam yang kuat dalam puisi dan menciptakan suasana yang melankolis.
- Kontras Emosi: Puisi ini menciptakan kontras antara cemerlang kasih-ku dan merah saga, serta antara terang dan gelap. Penyair menyampaikan bahwa kekasihnya lebih menyukai hal-hal yang melankolis, gelap, dan sedih, daripada keceriaan dan keindahan yang ditawarkan oleh penyair. Kontras ini menambah dimensi emosional pada puisi dan menggambarkan ketidakcocokan antara perasaan penyair dan kekasihnya.
- Penggunaan Bahasa dan Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan bahasa yang padat dan penuh dengan permainan kata. Misalnya, "hamparan hampamu" dan "jubah-buih" menciptakan gambaran visual yang unik. Penyair juga menggunakan gaya bahasa perumpamaan, seperti "kau kenal arusku yang dangkal terlampau, tersaruk hibuk mengungkap lanskap" untuk menggambarkan perbedaan antara penyair dan kekasihnya.
- Keindahan dalam Kesedihan: Meskipun puisi ini melankolis, terdapat keindahan yang terpancar dari kesedihan tersebut. Penyair menyampaikan bahwa kekasihnya terlihat indah dalam kegelapan dan sedihnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada keindahan yang bisa ditemukan dalam melankoli dan kesedihan, dan penyair merangkul dan mempersembahkan keindahan tersebut.
Dalam keseluruhan, puisi "Melankolia" menciptakan gambaran alam yang melankolis dan mengekspresikan perasaan penyair terhadap kekasihnya. Penggunaan bahasa yang padat, kontras emosi, dan keindahan dalam kesedihan memberikan keunikan dan daya tarik pada puisi ini.
Karya: Iswadi Pratama