Puisi: Berani Patah Hati (Karya Andy Sri Wahyudi)

Puisi: Berani Patah Hati Karya: Andy Sri Wahyudi
Berani Patah Hati


Televisi tak pernah mengajariku merasakan cinta
Burung-burung dan serangga hanya mengajariku berbisik
Aku menertawai rindu yang mulai menari-nari di tubuhku
Rindu adalah antagonis yang manis
Di dalamnya ada langit muram yang sulit bicara
Langit yang menahan hujan tapi mencintai pelangi
Ah, adakah yang lebih merdu dari suara hening?
Di dapur, ibu memasak sayur lodeh dan menggoreng tempe
Aku enggan sarapan pagi, karena pagi telah ditumbuhi duri
Aku menyayangi setiap pagi yang lahir setiap hari
Dan pagi ini mataku menatap hati yang ditulari rindu
Hati yang mulai antagonis. Kakiku melangkah sendiri.
Ke sana!


Nitriprayan, 2015

Puisi: Berani Patah Hati
Puisi: Berani Patah Hati
Karya: Andy Sri Wahyudi
© Sepenuhnya. All rights reserved.