Puisi: Insomnia (Karya Arif Bagus Prasetyo)
Puisi: Insomnia
Karya: Arif Bagus Prasetyo
Insomnia
(- IHH 231)
Jangan kaubukakan pintu
meski nafsu dan nausea
tak berkedip mengetukmu.
Jam jahanam. Malam mendenguskan kurban.
Malam yang menggiring hewan-hewan urban
ke aduan.
Mesin hitam, lenguh pipa-pipa legam.
Geometri yang terpatri pada cakra matahari
menggelepar dalam memar cahaya kamar.
Sekawanan gagak buta menabrak dinding
di seberang. Jendela pecah. Jerit alarm dan sirine.
Hilir-mudik helikopter penjemput pasien
seperti bayang-bayang malaikat maut
yang berkelebat. Menyambar nyawa
di tengah desing angin Oktober.
Dengan mata terbebat perban kau tengadah:
tak percaya Tuhan meremas remah arang
di belanga puing beling.
Van melaju, hari-hari yang berdebu
tersesat di labirin gorong-gorong pikiranmu
yang berlumut.
Jalan lengang dengan gugusan kabin kayunya
seakan firman yang dibentangkan ke sabana.
Lurus. Kudus. Berkilauan menyilaukan.
Sepucat mayat, untuk sesaat kata-kataku menapaknya:
terhuyung-huyung, hilang arah dan memecah
di ambang pintu yang tak henti mengutukmu.
2004
Puisi: Insomnia
Karya: Arif Bagus Prasetyo