Puisi: Ketika Malam Hampir Pagi (Karya Anthony Sutanto Atmaja)

Puisi "Ketika Malam Hampir Pagi" karya Anthony Sutanto Atmaja adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran tentang momen intim di antara dua ....
Ketika Malam Hampir Pagi


Secangkir kopi telah raib.
Kulingkarkan butir-butir rosario
dalam imaji sunyi penuh kabut.
Aku merabai wajahmu
dengan mulut bermantra doa-doa
ketika malam hampir pagi.

Tomohon, 2005

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Malam Hampir Pagi" karya Anthony Sutanto Atmaja adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran tentang momen intim di antara dua individu di tengah suasana malam yang hampir berakhir. Puisi ini menghadirkan atmosfer sunyi dan kabut yang memberikan nuansa misterius dan introspektif.

Penyair menggambarkan situasi dengan menyebutkan secangkir kopi yang telah habis, mencerminkan waktu yang telah berlalu dan keintiman yang dijalani bersama. Kemudian, penyair menyebutkan butir-butir rosario yang dilingkarkan, mengisyaratkan sebuah ritual spiritual yang melibatkan pemikiran dan refleksi.

Baris selanjutnya menjelaskan adegan di mana penyair meraba wajah orang yang dicintainya dengan mulut yang memanjatkan doa-doa. Gambaran ini menciptakan suasana keintiman yang mendalam dan kehadiran spiritualitas di tengah suasana malam yang hampir berakhir. Pilihan kata-kata seperti "bermantra" dan "doa-doa" memberikan nuansa religius dan menunjukkan adanya upaya untuk terhubung dengan yang lebih tinggi.

Puisi ini memberikan kesan tentang momen ketika malam hampir berakhir, di mana dua individu terlibat dalam interaksi yang intim dan spiritual. Suasana sunyi dan kabut menciptakan nuansa misterius dan mengundang pembaca untuk merenungkan arti di balik kata-kata yang digunakan. Puisi ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti keintiman, waktu yang berlalu, dan spiritualitas.

Puisi: Ketika Malam Hampir Pagi
Puisi: Ketika Malam Hampir Pagi
Karya: Anthony Sutanto Atmaja
© Sepenuhnya. All rights reserved.