Analisis Puisi:
Puisi "Mantra Pelukis" karya Aprinus Salam merupakan ungkapan yang menggambarkan keberadaan seorang pelukis atau seniman yang sedang mencoba untuk mengekspresikan diri dan menghadirkan kehidupan melalui karyanya.
Proses Kreatif: Penyair memberikan gambaran tentang proses kreatif seorang pelukis. Dia memilih warna dan goresan untuk menciptakan citra dalam karyanya. Metafora yang digunakan dalam puisi ini menunjukkan keinginan sang pelukis untuk menciptakan sesuatu yang hidup dan berkesan melalui karya seninya.
Penciptaan dan Imajinasi: Penyair menggambarkan kekuatan penciptaan seniman, di mana melalui goresan, sang seniman menciptakan bentuk-bentuk yang bersifat samar dan abstrak, tetapi membawa makna yang dalam. Goresan itu tidak hanya sebuah rangkaian warna, tetapi juga mencerminkan karakter atau wajah.
Kesinambungan Alam: Pelukis dalam puisi ini tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi dia juga terlibat dalam proses menciptakan, mulai dari membangun rumah, menanam pohon, menciptakan kolam, hingga menggambarkan pemandangan alam. Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara seni, kreativitas, dan lingkungan sekitar.
Hubungan dan Kebahagiaan: Ada nuansa hubungan yang mendalam dan kerinduan yang tersirat dalam puisi. Melalui goresan dan warna, penyair menyampaikan keinginan untuk melihat kasih dalam bentuk lain yang diciptakannya.
Puisi "Mantra Pelukis" menggambarkan proses kreatif dan penciptaan seniman, yang tidak hanya terbatas pada kanvas atau media seni, tetapi juga membawa pengaruh terhadap alam dan hubungan dalam kehidupan. Penyair mengekspresikan upaya untuk menggambarkan keindahan, cinta, dan hubungan dalam karya seni, serta menyoroti kekuatan imajinasi dan proses kreatif sang seniman.