Puisi: Peringatan (Karya Ahda Imran)
Puisi: Peringatan
Karya: Ahda Imran
Peringatan
Langit melapisi punggungku dengan musim
paling dingin. Punggungku seakan terikat
balok es. Sayapku hitam dan berat. Tak ada
apapun yang diwariskan leluhurku
selain kesepian dan kesummat
Aku terbang sambil mendengar suara
yang datang dari dalam kubur. Bila
kau mendengar suaraku kau sedang
mendengar apa yang sedang kudengar
Jangan tatap aku sebab setelah itu
kau tak akan bisa menatap apapun
Aku berasal dari jantung
seekor burung gagak. Degupku
menghembuskan kejahatan dan ketakutan
Bayang tubuhku atas danau membuat bulan
dipenuhi bangkai ikan. Sedang suaraku
mengandung gema yang mengubah rasa air
Ini musim paling dingin
Di punggungku kebosanan lebih
mengerikan dari kegelapan. Aku terbang
sambil mendengar kesedihan mendesis
dalam mulutku
Jangan mengingatku sebab setelah itu
kau tak akan bisa mengingat apapun.
2016
Karya: Ahda Imran