Puisi: Poni Itu Masih Ada (Karya Anjani Kanastren)

Puisi "Poni Itu Masih Ada" karya Anjani Kanastren menggambarkan perubahan, pertumbuhan, dan keintiman dalam hubungan antara ibu dan anak. Melalui ...
Poni Itu Masih Ada

Ibu, aku ingin berbagi denganmu
Tapi dari mana kumulai
Aku sedang resah, bu
Si molek, begitu kau panggil anakku
Mulai bertanya tentang cinta

Ibu, si molek tak lagi gemar berceloteh
Dia tak lagi suka bila rambutnya kukepang dua
Tapi, bu... poni itu masih ada
Dan dia masih manja padaku

Duhai ibu, apakah resah ini milikmu juga
Kala kau menangis saat kulepas masa sendiriku

Ibu, andai waktu bisa kita rangkai kembali
Ada baiknya kita lewati tanpa ada warna hitam putih
Bu, aku sayang padamu.

1999

Sumber: Pesan Lewat Daun (2009)

Analisis Puisi:
Puisi "Poni Itu Masih Ada" karya Anjani Kanastren merupakan sebuah ungkapan perasaan dan refleksi seorang anak kepada ibunya. Dalam puisi ini, penyair mengeksplorasi tema hubungan antara ibu dan anak, perubahan dalam pertumbuhan anak, serta rasa kasih sayang yang dalam antara keduanya.

Tema Perubahan dan Pertumbuhan: Puisi ini menggambarkan tema perubahan dan pertumbuhan, terutama dalam hubungan antara ibu dan anak. Penyair menggambarkan anaknya, yang biasa dipanggil "si molek", mulai mengalami perubahan dalam pandangan tentang cinta dan gaya hidupnya. Anak tersebut mulai bertanya tentang cinta, menunjukkan bahwa dia mulai memasuki fase kehidupan yang lebih kompleks dan penuh pertanyaan.

Simbolisme Poni: Poni dalam puisi ini menjadi simbol dari masa kecil dan kebersamaan antara anak dan ibu. Meskipun anak telah tumbuh dewasa dan mengalami perubahan dalam penampilan dan minatnya, poni masih ada dan menjadi sumber keintiman dan kenangan bersama ibu. Ini menggambarkan keinginan anak untuk tetap terhubung dengan masa lalu dan hubungan yang terjalin dengan ibunya.

Pertanyaan Emosional terhadap Ibu: Penyair mengungkapkan kegelisahan dan pertanyaan emosional kepada ibunya. Dia bertanya apakah ibunya juga merasakan kegelisahan yang sama saat dia mengalami perubahan dan pertumbuhan dalam hidupnya. Ini menunjukkan kedalaman perasaan dan rasa empati penyair terhadap ibunya, serta keinginannya untuk tetap terhubung meskipun melalui perubahan dan perjalanan hidup yang berbeda.

Keinginan untuk Membuat Ulang Waktu: Penyair menyatakan keinginannya untuk merangkai kembali waktu jika memungkinkan, tanpa warna hitam dan putih. Ini menunjukkan kerinduan akan kesempatan untuk mengubah masa lalu dan membuatnya lebih cerah dan berwarna-warni. Meskipun realitasnya tidak bisa diubah, keinginan ini mencerminkan keinginan penyair untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan ibunya.

Ungkapan Kasih Sayang dan Rasa Hormat: Puisi ini diakhiri dengan ungkapan kasih sayang dan rasa hormat penyair kepada ibunya. Meskipun dihadapkan pada pertanyaan dan perubahan dalam kehidupan, rasa sayang dan penghargaan terhadap ibu tetap tidak berubah. Hal ini menunjukkan kekokohan hubungan antara ibu dan anak, yang bertahan melalui berbagai perubahan dan tantangan.

Puisi "Poni Itu Masih Ada" karya Anjani Kanastren adalah sebuah puisi yang menggambarkan perubahan, pertumbuhan, dan keintiman dalam hubungan antara ibu dan anak. Melalui bahasa yang sederhana namun dalam, penyair berhasil menyampaikan kompleksitas perasaan, kerinduan, dan rasa kasih sayang yang mendalam antara kedua belah pihak. Puisi ini merangkum esensi hubungan keluarga yang erat dan keinginan untuk mempertahankannya melalui segala perubahan dan tantangan dalam kehidupan.

Puisi
Puisi: Poni Itu Masih Ada
Karya: Anjani Kanastren
© Sepenuhnya. All rights reserved.