Analisis Puisi:
Puisi "Rosario" karya Anthony Sutanto Atmaja adalah sebuah karya yang singkat namun penuh makna. Puisi ini terdiri dari dua bagian yang memiliki tema yang terkait, yaitu mawar dan doa. Melalui pemilihan kata-kata yang sederhana namun padat, penyair menggambarkan suasana dan perasaan yang mendalam.
Bagian pertama puisi menggambarkan adegan merangkai mawar di tanah yang gersang dan rindu hujan. Ini dapat diartikan secara harfiah sebagai adegan seseorang yang mencoba membuat sesuatu yang indah (merangkai mawar) di tengah kondisi yang sulit dan kurang menguntungkan (tanah yang gersang). Namun, secara simbolis, puisi ini mengandung pesan tentang harapan yang tak terbatas. Meskipun situasi mungkin tidak menguntungkan, ada keyakinan bahwa harapan akan tetap ada.
Bagian kedua puisi menciptakan gambaran tentang memantrakan doa-doa dengan menggunakan metafora bunga mawar dan waktu. Penyair menggambarkan momen yang khusus, "hora sancta enam puluh waktu", di mana doa-doa bunga mawar dipanjatkan. Hal ini menggambarkan kesakralan dan kekudusan dari setiap waktu yang dihabiskan dalam berdoa. Doa-doa tersebut melingkari batas jiwa yang tanpa batas, menggambarkan bahwa doa memiliki kekuatan untuk menyatukan jiwa dengan yang lebih tinggi dan melebihi batas-batas dunia fisik.
Secara keseluruhan, puisi "Rosario" menggambarkan keindahan dan makna yang terkandung dalam tindakan merangkai mawar dan berdoa. Puisi ini mengekspresikan gagasan tentang harapan yang tak terbatas dan kekudusan dalam momen-momen spiritual. Melalui pemilihan kata-kata yang padat dan gambaran yang kuat, penyair berhasil menyampaikan pesan-pesan tersebut dengan efektif. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti dan makna di balik kata-kata yang digunakan, serta menyentuh pada sisi spiritualitas dan harapan dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi: Rosario
Karya: Anthony Sutanto Atmaja