Puisi: Tangan (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Tangan Karya: Arif Bagus Prasetyo
Tangan


Runtuh. Lengking dinding dagingmu rubuh!
Pelepah tangan yang kaubelah, tak melenguh, kelak
Tergeletak terjangkar mencengkeram lereng lengang
Kenanganmu.

Ingin terjun ke pusar jantung, bila malam ia menghentak
Berderak meluncuri ngarai darah dengan palung-palungnya
Yang curam dan bergaung bagai kerongkong sumur-sumur
Bawah sadar.

Di sanalah, rutukmu, rajah nasib yang gaib, yang berkelok
Di telapak yang berminyak oleh cemas asap dapur
Akan bangkit mencecap gelap. Meraba-raba secercah celah
Rekah pada padas, beliung karang paling keras

Di mana kau, di mana aku
Terus tergerus. Terengah lelah
Leher karam jemarimu terbelalak
Menggelepar. Kepal majal masa silam

Ikon lebam yang letih
Menghela diri yang hilang genggam.


Mimpi buruk urat-urat mengigal. Gatal. Ganas
meninju-ninju busut waktu. Dan kau?
Selusin alu matahari. Tetesnya
tetas pada lapuk pelupukmu menetak lantak tengkorak kau yang
teriak sia-sia seperti rasi bintang-bintang
terbuang. Liang hitam raksasa
sarang seram cahaya kejam yang menghisap dada ranum
perempuan. Dadar harum yang
meremas gerimis panas
memeras bungkah padas
sekencang lengan lelakimu. Segenggam garam di dasar tanur,
replika nyawa, membekas paras tak terbayang.


1996

Puisi: Tangan
Puisi: Tangan
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.