Puisi: Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya (Karya Hasan Aspahani)

Puisi "Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya" menyoroti pentingnya introspeksi, kesadaran spiritual, dan pengalaman pribadi dalam memahami ..
Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya

TUGAS kita, kata Jalaluddin Rumi – bukanlah mencari-cari Cinta, tapi mencari dan menemukan seluruh penghalang yang kita bangun di dalam diri yang menghalangi-halangi datangnya Cinta itu. Lalu, tentu saja, kita rubuhkan ia.

Rumi, penyair Persia itu, ia bahkan telah meruntuhkan batas antara kepada cinta makhluk dan khalik. Ia bahkan telah menyatukan antara Cinta yang banal dan sakral. Haruskah Cinta itu berarti saling memiliki? Bukankah Tuhan, akan terus memiliki kita dengan atau tanpa kita mencintai-Nya?

Ah, Rumi! Dia juga yang pernah berkata bahwa Cinta tak tertulis di kertas, karena tulisan di kertas bisa dihapus. Cinta juga tak terukir di batu, karena batu bisa hancur. Cinta terpahat di hati dan di sana ia kekal selamanya.

O, kopi ini, pagi ini, aku merasakannya tidak lagi dengan lidahku saja. Aku menikmatinya dengan hatiku! Kau mau?

Analisis Puisi:

Puisi "Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya" karya Hasan Aspahani merangkum filosofi cinta dan pencarian akan maknanya melalui pemikiran Jalaluddin Rumi, seorang penyair Persia terkenal.

Tema Pencarian Cinta: Puisi ini membahas tentang pencarian cinta bukan sebagai pencarian objek, tetapi sebagai usaha untuk menghilangkan penghalang-penghalang internal yang menghambat kedatangan cinta. Pencarian sejati akan cinta melibatkan introspeksi dan pembongkaran penghalang-penghalang tersebut.

Inspirasi dari Jalaluddin Rumi: Penyair mengacu pada ajaran Jalaluddin Rumi, yang menekankan bahwa pencarian cinta sejati bukanlah tentang mencari cinta itu sendiri, tetapi tentang menghilangkan rintangan dalam diri yang menghalangi kedatangannya. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh spiritualitas dalam pencarian cinta.

Pemahaman akan Cinta: Puisi ini merenungkan makna cinta dari perspektif yang lebih dalam. Cinta di sini tidak hanya terkait dengan hubungan antarmanusia, tetapi juga hubungan antara manusia dan Sang Khalik. Penyair menyoroti bahwa cinta tidak selalu berkaitan dengan kepemilikan, melainkan dengan kedekatan yang abadi dengan Tuhan.

Ketahanan Cinta: Penyair menggunakan metafora tentang keabadian cinta yang terpahat di hati, yang tidak dapat dihapus atau dihancurkan seperti tulisan di kertas atau ukiran di batu. Hal ini menggambarkan kekuatan dan ketahanan cinta yang abadi.

Kehadiran dalam Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini menghadirkan momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti menikmati secangkir kopi pagi dengan kesadaran yang lebih dalam akan kehadiran cinta. Ini menunjukkan bahwa cinta dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana dan dapat dialami dengan lebih dari sekadar panca indera.

Puisi "Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya" karya Hasan Aspahani adalah sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna sejati dari cinta dan perjalanan pencariannya. Dengan menggabungkan pemikiran filosofis dan momen-momen sehari-hari, puisi ini menyoroti pentingnya introspeksi, kesadaran spiritual, dan pengalaman pribadi dalam memahami dan mengalami cinta yang sejati.

Puisi
Puisi: Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya
Karya: Hasan Aspahani
© Sepenuhnya. All rights reserved.