Di Bawah Lampu Taman
di kursi dan meja batu
kunang-kunang bawa lampu...
wajahmu semakin berwarna
aroma kolam dan wangi ikan
sebelum dibakar
membuat hati siapa berdebar?
jemarimu memanjang
aku bimbang:
barangkali sesaat lagi
tak ada meja dan kursi batu
sepasang orang pergi
mencari singgah lain
kota tak lagi penting
pada taman,
juga kursi dan meja batu
percakapan tentang cinta
- juga ciuman? -
lalu ke mana sepasang orang
setelah musibah itu
setelah lampu taman
pulang ke dalam siang.
Hutan kota, 6-7/11/2010
Puisi: Di Bawah Lampu Taman
Karya: Isbedy Stiawan ZS