Puisi: Gedhana-Gedhini (Karya Gunawan Maryanto)

Puisi "Gedhana-Gedhini" karya Gunawan Maryanto mengeksplorasi hubungan antara dua saudara, perempuan dan laki-laki, serta menggambarkan perjalanan ...
Gedhana-Gedhini


kami dua bersaudara 
aku perempuan sedang kakakku laki-laki
sepanjang waktu kami berseteru
dengan waktu
hingga uban terus tumbuh di kepalaku
sepanjang pelarian 
sepanjang lobang bambu
—yang terus-menerus menyelamatkan kami
hingga waktu sesekali terjebak di kebun labu
mengurai sepasang kaki 
yang terjerat tanaman rambat
aku mencintai kakakku
sebagaimana ia mencintaiku
sepanjang pelarian ini
kami tak henti saling memberi
mengisi rumah kami masing-masing.


Analisis Puisi:
Puisi "Gedhana-Gedhini" karya Gunawan Maryanto adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi hubungan antara dua saudara, perempuan dan laki-laki, serta menggambarkan perjalanan hidup mereka dalam perdebatan dan kerja sama. Dengan menggunakan bahasa sederhana dan gambaran yang kuat, puisi ini menyampaikan pesan tentang hubungan keluarga, pelarian, dan cinta.

Dinamika Hubungan Saudara: Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan antara dua saudara, seorang perempuan dan seorang laki-laki. Hubungan ini ditandai dengan perdebatan dan pertentangan sepanjang waktu ("kami berseteru / dengan waktu"), yang mencerminkan konflik dan dinamika hubungan dalam keluarga. Namun, di balik perdebatan itu, terlihat rasa cinta yang kuat di antara mereka ("aku mencintai kakakku / sebagaimana ia mencintaiku").

Perjalanan dan Pelarian: Puisi ini juga menyajikan gambaran tentang perjalanan hidup mereka berdua. Penggunaan kata-kata seperti "pelarian" dan "lobang bambu" menciptakan nuansa perjalanan yang terus-menerus, mengisyaratkan bahwa mereka berdua selalu berusaha mengatasi rintangan dan tantangan dalam hidup mereka. Ada juga perasaan seolah-olah mereka tidak bisa terpisahkan dari perjalanan ini, seperti "sepasang kaki / yang terjerat tanaman rambat," menggambarkan bagaimana perjalanan hidup bisa memberi pengaruh dan mempengaruhi perkembangan pribadi mereka.

Simbolisme Lobang Bambu: "Yang terus-menerus menyelamatkan kami / hingga waktu sesekali terjebak di kebun labu" menggambarkan peran perlindungan yang mereka cari dalam hubungan mereka, seperti perlindungan yang diberikan oleh "lobang bambu" dalam puisi. Lobang bambu bisa diartikan sebagai perlindungan dan tempat berlindung, menunjukkan bahwa hubungan keluarga adalah tempat di mana mereka merasa aman dan terlindungi.

Ketulusan Cinta dan Kerjasama: Meskipun ada pertentangan dan perdebatan antara mereka, puisi ini mengungkapkan ketulusan cinta yang mereka miliki satu sama lain. Mereka "tak henti saling memberi / mengisi rumah kami masing-masing," menunjukkan bahwa meskipun perbedaan dan konflik, mereka selalu saling mendukung dan mengisi kehidupan satu sama lain.

Makna yang Lebih Dalam: Puisi "Gedhana-Gedhini" tidak hanya menggambarkan hubungan saudara, tetapi juga bisa diartikan sebagai perumpamaan tentang perjalanan hidup dan kerjasama dalam menghadapi berbagai tantangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti keluarga, cinta, dan bagaimana kerjasama dalam keluarga dapat memberikan dukungan dan perlindungan dalam menghadapi pelarian hidup.

Puisi "Gedhana-Gedhini" karya Gunawan Maryanto adalah sebuah karya yang mengangkat tema hubungan saudara, perjalanan hidup, dan cinta dalam keluarga. Dengan bahasa sederhana dan gambaran yang kuat, puisi ini menggambarkan dinamika hubungan saudara, perjalanan hidup, dan kerjasama dalam menghadapi pelarian hidup. Puisi ini memberikan pesan tentang pentingnya hubungan keluarga yang tulus dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Puisi: Gedhana-Gedhini
Puisi: Gedhana-Gedhini
Karya: Gunawan Maryanto
© Sepenuhnya. All rights reserved.