Lambai Terakhir
lalu kau pun menjauh seberangi pembatas jalan
dan cuma lambai masih terlihat. begitu pelan
padahal kutahu hatimu masih bergetar
oleh magnit bibirmu yang menyisakan
bekas kecupan
malam akan semakin panjang
merentangkan kenangan-kenangan
sepanjang pertemuan, meski kini harus berlalu
dan hanya sendu
cuma pilu
di mana akan kutemui lagi setelah lambai
terakhirmu mengukir malam
dan juga kenangan?
aku memburu
tak ingin tersedu!
08/01/2010: 01.06
Puisi: Lambai Terakhir
Karya: Isbedy Stiawan ZS