Puisi: Ingatan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Ingatan" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan pertemuan sehari-hari dengan seseorang yang tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari ....
Ingatan
(: buat sahabatku)


ia datang, selalu tandang
meski tak diawali oleh janji

dan waktu kehadirannya
juga waktu yang tak berubah
seperti sudah ia hitung
setiba di rumahku pada jam sekian

lalu, seperti hari-hari lalu,
ia tak mengetuk pintu
lazimnya tamu
: gedoran dengan ujung sepatu
- kadang dengan tumitnya -
setelah itu ia masuk dan terbahak

(tapi sekiranya pintu rumahku terkunci
ia akan mengetuk kaca hingga tiga kali
dan jika tiada sahutan dari dalam
jendela rumahku akan dia dongkel
dengan ujung obeng: setelah terkuak,
kaki kirinya naik kemudian kaknan
dan melompat!)

tapi, kenapa aku tak pernah marah
sedang aku punya nyali cukup baik?
"sekali kupukul, kau akan tersungkur," kataku
suatu ketika seraya kuceritakan masa mudaku
yang pernah belajar ilmu bela diri

- ia hanya tersenyum, seperti tengah
mengumpulkan nyalinya -

suatu hari di siang sangat panas
ia berjalan kaki ke rumahku
bajunya - persisnya kaus - ia buka
sendal jepitnya ia seret
layaknya penyapu jalan

kulihat ia: kepalanya ia tutup
dengan baju kausnya
dan aku tersenyum dari seberang jalan
lalu kuikuti dari belakang
hingga di depan rumahku

kini, ia pergi ke mana:
ia sakit-sakitan
tak berani telanjang dada
selalu menghindar dari terik siang

"kini ia stroke dan pernah
dirawat di rumah sakit," cerita temanku
"ia amat takut pada istrinya," cerita
temanku yang lain

aku tak lagi pernah jumpa dia...


2010

Analisis Puisi:
Puisi "Ingatan" karya Isbedy Stiawan ZS adalah karya yang menggambarkan pertemuan sehari-hari dengan seseorang yang tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan penulis. Meskipun tampak sederhana, puisi ini memiliki banyak elemen menarik.

Tema Pertemuan yang Tidak Pernah Dibedakan: Puisi ini menggambarkan pertemuan berulang dengan seseorang yang datang tanpa janji, seperti seorang teman lama. Tidak ada penekanan pada pertemuan yang penting atau berkesan. Ini menciptakan perasaan bahwa pertemuan mereka adalah rutinitas sehari-hari yang tak pernah dibedakan.

Waktu yang Tetap: Puisi ini menyoroti ketidakberubahannya waktu saat orang itu datang. Bahkan pada jam yang sama setiap hari, kunjungan tersebut tidak pernah terhindar. Hal ini menciptakan perasaan keteraturan yang kontras dengan sifat spontanitas kehadirannya.

Deskripsi Terperinci: Penyair memberikan deskripsi yang terperinci tentang interaksi dengan orang ini, bahkan hingga cara ia datang ke rumah. Gambaran tentang cara orang itu mengetuk pintu atau bahkan membuka pintu saat rumah terkunci memberikan nuansa keintiman dalam puisi.

Emosi yang Tersembunyi: Meskipun puisi ini sederhana, ada perasaan emosi yang tersembunyi di balik kata-kata. Meskipun penulis tidak pernah marah atas kunjungan yang konstan ini, ada ketegangan yang tersirat dalam cerita tentang masa mudanya yang penuh keberanian.

Kehilangan dan Perubahan: Puisi ini berakhir dengan pertanyaan mengenai keberadaan orang itu sekarang. Kisahnya berubah dari kunjungan yang teratur menjadi ketidakpastian dan kemungkinan hilangnya orang itu karena masalah kesehatan. Hal ini mengingatkan pembaca tentang kenyataan bahwa hubungan dan pertemuan dengan orang yang kita kenal dapat berubah atau bahkan hilang dalam sekejap.

Puisi "Ingatan" adalah sebuah kisah sederhana tentang pertemuan rutin dengan seseorang yang, meskipun tampak biasa, memiliki elemen-elemen mendalam yang menggambarkan perubahan dalam waktu dan kehidupan seseorang. Puisi ini menggambarkan bahwa hubungan dan pertemuan yang mungkin tampak sepele bisa memiliki makna mendalam dalam kehidupan seseorang.

Puisi: Ingatan
Puisi: Ingatan
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.