Puisi: Kau Adalah Gerimis (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi: Kau Adalah Gerimis Karya: Isbedy Stiawan ZS
Kau Adalah Gerimis


kau adalah gerimis

lentik jemarimu menari di tubuhku
menulis huruf-huruf di sana
tentang ruang, remang,
dan keriangan

kau adalah gerimis

rambutmu menulis angka-angka
saat lidahmu menyisir kota
dalam tubuhku. jadi abadi
tak mudah kulupa
semudah melupakan pertemuan

kau adalah gerimis

datang saat aku gairah
lalu melayang
ketika aku masih terkenang

kau adalah gerimis

luluh di dalam ruangku
dan menetap jadi sebaris tanda.


6/2/2011: 10.25

Analisis Puisi:
Puisi "Kau Adalah Gerimis" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan kelembutan dan keabadian cinta melalui perumpamaan gerimis yang jatuh di tubuh dan pikiran penulis. Puisi ini mengungkapkan bagaimana kehadiran orang yang dicintai dapat memberikan pengaruh yang indah dan tak terlupakan.

Puisi ini dimulai dengan gambaran lentik jemari yang menari di tubuh penulis, meninggalkan jejak huruf-huruf yang menceritakan tentang ruang, remang, dan keriangan. Metafora gerimis yang melambangkan kehadiran orang yang dicintai memberikan kesan kelembutan dan kelembutan dalam setiap sentuhan dan perhatian. Gerimis juga mewakili perasaan yang menyelubungi pikiran dan hati penulis, mengisi ruang dengan kenangan manis dan keceriaan.

Penulis melanjutkan dengan menggambarkan rambut orang yang dicintai yang menulis angka-angka di pikiran penulis saat lidahnya menyusuri kota. Ini mencerminkan hubungan yang akrab dan penuh pengertian antara mereka. Penggunaan kata "abadi" menunjukkan bahwa kenangan dan perasaan ini sulit dilupakan dan akan tetap bersemayam di hati penulis sepanjang waktu. Meskipun pertemuan fisik mungkin berlalu, keberadaan orang yang dicintai akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman hidup penulis.

Puisi ini juga mengungkapkan kelembutan dan perasaan yang hadir saat penulis merindukan orang yang dicintai. Gerimis menjadi simbol kehadiran yang datang dan pergi sesuai dengan gairah dan keinginan penulis. Namun, meskipun gerimis itu melayang, kenangan dan rasa cinta yang telah terjalin tidak mudah dilupakan. Mereka tetap ada dalam ruang dan pikiran penulis, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman hidupnya.

Puisi "Kau Adalah Gerimis" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan kelembutan dan keabadian cinta melalui gambaran gerimis yang jatuh di tubuh dan pikiran penulis. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan cinta yang dapat memberikan kenangan indah dan pengaruh yang abadi. Kelembutan dan perasaan dalam puisi ini menciptakan pengalaman yang menyentuh dan menghadirkan rasa kehangatan dalam hati pembaca.

Puisi: Kau Adalah Gerimis
Puisi: Kau Adalah Gerimis
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.