Lalu di Pelanaku...
malam melepuh
tapi di genggamanku kini
sebaris kata-kata
telah menumbuh sebagai pohon
di bawahnya aku berpayung
dari ragu dan curiga
- cemburu dan setia? -
percaya padaku
akan kujaga kesetiaan ini
biarpun para kuda di sabana
(berkacamata hitam)
ingin mencinta dan merajam
katamu dalam baris lain
persis saat bintang
melempar hujan
lalu kupotong-potong
baris kalimat itu
jadi daun, jadi bunga-buah
sebab akan kucatat
sebab ia tak ada khianat
malam mengembun
dan kau mengirim
baris-baris taman
lukisan, kamar
jalan-jalan apel
"dan cinta, dan setia,"
katamu. "kau palingkuda."
lalu di pelanaku...
12/02/2011: Jam 8.15
Puisi: Lalu di Pelanaku
Karya: Isbedy Stiawan ZS