Mengusung Perjamuan
setelah perjalanan panjang
mendaki dan melurah
aku pun rebah: menghitung angka
hingga lima, memaknai setiap huruf
yang membuatku mengusung
perjamuanmu sewaktu siang
sampai petang. "mandilah,
tapi jangan kau hapus tanda itu.
sebab jejak itu akan berkisah
kelak pada yang berkunjung
ke sini. juga untuk mencatat angka
yang sama dan menulisnya
sebagai sejarah," kataku
ketika kau berbalut handuk
menuju kamar mandi
aku menanti di ambang pintu
dengan kelu
: apakah esok kau akan kembali
atau aku susah mencarimu?
16-17/01/2011
Puisi: Mengusung Perjamuan
Karya: Isbedy Stiawan ZS