Puisi: Perjalanan ke Dua (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi: Perjalanan ke Dua Karya: Isbedy Stiawan ZS
Perjalanan ke Dua


jika ini malam seprei
kembali kuncup
karena ranjang
menuju lautan
maka catatlah itu
sebagai perjalanan kedua
setelah berhari-hari
diselimuti badai

atau pantai yang
sesaat tak disinggahi
ombak sekadar mengecup
dan melepas rindu

(kadang kita lupa
pada rindu
seperti ombak
kepada pantai:

tak pernah tercatat
meski begitu letih
merengkuh cinta)

tapi, kini lupakan
tahun-tahun luka
dan khianat
juga dendam

seprei ini sudah jadi lautan
dan ranjang kembali geliat

kecuplah darah di bibir
meski terasa anyir
setelah itu muntahkan
di lautan

alangkah lama
kita susun kenangan
jalan setapak
di antara ilalang
atau balong
di utara pematang

mungkin kita sudah lupa
di sini sepasang ikan
pernah berenang
sebelum pindah
ke ranjang
mengukur panjang seprei

maka jika malam ini
kaukecup geliat ranjang
simpanlah kehangatan itu
sebagai kerinduan pantai
pada kegaduhan ombak

dan kita akan kembali
melaut. melepas kain
mengibarkan angin
sampai di pelabuhan
yang Satu:
dalam diri
bersayap cinta

15/11/2003

Puisi: Perjalanan ke Dua
Puisi: Perjalanan ke Dua
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.