Salamku pada Malam
mengiris barisan hujan
malam hari, jalan pekak:
lolong anjing dari semak
melepas pungguk ke langit
seusai mencopoti sayap-sayap
di bawah pohon senyap
kuhitung patahan sayapmu,
semak basah, dan lolong anjing
yang gerayangi tubuhku. basah
oleh hujan, berdarah karena
tombakan ...
mengiris barisan hujan
selalu kudengar lolong anjing
menubuhkan gemetarku
malam ini. salamku
pada malam
yang selalu mencekam.
Puisi: Salamku pada Malam
Karya: Isbedy Stiawan ZS