Puisi: Sesumbar Kesaksian (Karya Herman RN)

Puisi "Sesumbar Kesaksian" karya Herman RN mengeksplorasi tema kesaksian dan kepalsuan dalam konteks politik dan kepemimpinan.
Sesumbar Kesaksian

Orang-orang terlalu sesumbar pada kesaksian
Tentang calon pemimpin yang diagungkan
Seolah bukan dosa masa silam
Membungkusnya dengan janji kepalsuan
Masa lalu tak lagi jadi pengalaman
Masa depan dianggap surga kepastian
Orang-orang terlalu sesumbar pada kesaksian
Menyimpan masa silam
Mengumbar masa depan
Menyambut calon pemimpin dengan terompet kemenangan
Melepas pimpinan dengan nista dan cacian

Orang-orang selalu sesumbar dengan kesaksian
Mengubur kebenaran demi kursi jabatan
Menabur janji dan segala impian
Berseberangan pandang dianggap laksana syaitan
Yang dalam kalangan dipuji melebihi Tuhan

Orang-orang selalu sesumbar dengan kesaksian
Membeli saksi mengubah kepastian
Membunuh saksi mengubur kebenaran
Tak peduli sahabat seperjuangan
Teman sebantal pun turut disingkirkan

Orang-orang terlalu sesumbar dalam kesaksian
Yang dulu pelanggar HAM dipuja umpama pahlawan
Diangkat jadi orang kepercayaan
Lupa pada sejarah kenyataan
Ada pencuri bertopeng pahlawan

Orang-orang terlalu sesumbar pada kesaksian
Menyimpan kebenaran pada yang disaksikan
Memberi kesaksian pada yang bukan kebenaran
Melupa pada Munir yang ditikam dalam senyuman
Menepis wewangi Marsinah yang diperkosa kerumunan

Orang-orang terlalu sesumbar dengan kesaksian
Orang-orang selalu sesumbar dengan kesaksian.

Pattani, Agustus 2014

Analisis Puisi:

Puisi "Sesumbar Kesaksian" karya Herman RN mengeksplorasi tema kesaksian dan kepalsuan dalam konteks politik dan kepemimpinan. Penyair menyoroti bagaimana orang-orang sering kali menggunakan kesaksian untuk mengagungkan calon pemimpin, meskipun masa lalu mereka dipenuhi dengan dosa dan kepalsuan.

Kritik terhadap Kebijakan Politik: Melalui puisi ini, penyair secara tajam mengkritik praktik politik yang mempermainkan kesaksian, membeli saksi, atau bahkan membungkam saksi yang dapat mengungkap kebenaran. Ini mencerminkan kenyataan pahit tentang korupsi moral dan politik yang sering terjadi di tengah masyarakat.

Ironi dalam Kehidupan Politik: Penyair menyoroti ironi dalam kehidupan politik, di mana orang-orang yang seharusnya dipertimbangkan sebagai pelanggar HAM justru dipuja sebagai pahlawan atau diangkat sebagai orang kepercayaan. Ini menunjukkan ketidakadilan dan ketidakkonsistenan dalam penilaian masyarakat terhadap para pemimpin.

Penekanan pada Kebenaran yang Terabaikan: Puisi ini juga menekankan pentingnya menghadapi kebenaran yang terkadang terabaikan dalam kehidupan politik. Penyair merujuk pada kasus-kasus seperti Munir dan Marsinah, yang menjadi korban kejahatan politik, namun seringkali dilupakan atau diabaikan oleh masyarakat.

Pesan Kritis dan Reflektif: Secara keseluruhan, puisi ini menyampaikan pesan kritis dan reflektif tentang politik dan moralitas dalam masyarakat. Penyair mengajak pembaca untuk mempertimbangkan ulang praktik politik yang memanipulasi kesaksian dan mengabaikan kebenaran demi kepentingan politik dan kekuasaan.

Puisi "Sesumbar Kesaksian" karya Herman RN adalah sebuah puisi yang menyoroti ketidakadilan, kepalsuan, dan manipulasi dalam kehidupan politik. Melalui penggunaan bahasa yang tajam dan gambaran yang kuat, penyair menggambarkan realitas yang pahit tentang politik dan membangkitkan kesadaran akan pentingnya memperjuangkan kebenaran dan integritas dalam masyarakat.

Puisi
Puisi: Sesumbar Kesaksian
Karya: Herman RN
© Sepenuhnya. All rights reserved.