Puisi: Setumpuk Ingatan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Setumpuk Ingatan" karya Isbedy Stiawan ZS mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kita berurusan dengan kenangan kita sendiri dan ....
Setumpuk Ingatan


setumpuk ingatan 
kini sudah cabik-cabik
kutinggalkan di meja
lalu kau mengejanya
menjadi kenangan baru.


25/05/2010

Analisis Puisi:
Puisi "Setumpuk Ingatan" karya Isbedy Stiawan ZS adalah karya sastra yang singkat namun mendalam, membahas tentang kenangan dan bagaimana kita berurusan dengan mereka.

Tema Utama: Tema dominan dalam puisi ini adalah kenangan dan bagaimana mereka berkembang seiring waktu. Penyair menyajikan kenangan sebagai "setumpuk ingatan" yang akhirnya menjadi "kenangan baru" setelah ditinggalkan di meja. Puisi ini mengeksplorasi cara kita menghadapi kenangan masa lalu yang mungkin pernah berarti bagi kita.

Proses Pengubahan: Puisi ini menyoroti perubahan yang terjadi pada kenangan. Saat kenangan ditinggalkan, mereka "cabik-cabik" atau menjadi tidak lengkap. Namun, proses ini juga menciptakan "kenangan baru," yang mungkin merupakan cara penyair untuk menunjukkan bagaimana kenangan dapat berubah dan berkembang seiring waktu.

Simbolisme Meja: Meja dalam puisi ini mungkin melambangkan tempat di mana kenangan kita diletakkan atau ditinggalkan. Meja adalah simbol fisik yang menciptakan perasaan stabilitas dan ketenangan, yang dapat mengkontraskan konsep perubahan dan perjalanan kenangan.

Penggunaan Bahasa yang Singkat: Penyair menggunakan bahasa yang singkat dan sederhana dalam puisi ini, tetapi pesannya tetap kuat. Hal ini menunjukkan bagaimana kadang-kadang kata-kata sederhana dapat mengungkapkan makna yang mendalam.

Kritik terhadap Waktu: Puisi ini dapat dilihat sebagai kritik terhadap bagaimana waktu memengaruhi kenangan kita. Waktu dapat merusak atau mengubah kenangan, tetapi juga dapat menciptakan kenangan baru.

Puisi "Setumpuk Ingatan" karya Isbedy Stiawan ZS adalah ungkapan singkat tentang bagaimana kenangan kita dapat berubah dan berkembang seiring waktu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kita berurusan dengan kenangan kita sendiri dan bagaimana waktu dapat memengaruhi mereka.

Puisi: Setumpuk Ingatan
Puisi: Setumpuk Ingatan
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.