Analisis Puisi:
Puisi "Tanjungpinang" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah karya sastra yang menyentuh dan menggambarkan keindahan serta kecintaan penyair terhadap kota Tanjungpinang, kota kelahirannya. Puisi ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing mengungkapkan pesan yang berbeda, tetapi secara keseluruhan membentuk potret yang kuat tentang Tanjungpinang dan perasaan penyair terhadap kampung halamannya.
Tanjungpinang (1): Bagian pertama puisi menyuarakan kekhawatiran penyair akan kemungkinan lenyapnya pulau Tanjungpinang. Penyair mengingatkan agar pulau ini tidak dibiarkan tenggelam seperti sekepal pasir yang tak berharga. Dalam bait ini juga terdapat nuansa nasionalisme Melayu, bahwa anak Melayu harus tetap menghargai dan memelihara pulau Tanjungpinang, tempat nenek moyang mereka bermukim.
Tanjungpinang (2): Bagian kedua puisi menggambarkan penyair sebagai penduduk asli Tanjungpinang yang memiliki rasa cinta dan kesetiaan terhadap tanah kelahirannya. Puisi ini menyiratkan bahwa meskipun lautan memisahkan, pulau tetap menyatukan dan menyimpan kenangan masa lalu dan harapan di masa mendatang. Ada kebanggaan pada identitas Melayu dan sejarah kota ini yang menyatu dengan kisah-kisah kehidupan penyair.
Tanjungpinang (3): Bagian ketiga puisi lebih menyentuh sisi emosional dan pribadi penyair. Puisi ini menyoroti adanya pertentangan dan perbedaan di dalam diri penyair tentang kesetiaannya pada Tanjungpinang dan hasrat untuk mengeksplorasi dunia luar. Meskipun demikian, penyair menyadari bahwa kenangan dan cinta terhadap Tanjungpinang sulit untuk dilupakan. Puisi ini juga mengungkapkan rasa kebingungan dan pertanyaan tentang peran kata-kata dalam menyampaikan perasaan dan identitas.
Puisi "Tanjungpinang" karya Isbedy Stiawan ZS mencerminkan cinta dan kesetiaan penyair terhadap kota kelahirannya, Tanjungpinang. Melalui perasaan yang mendalam dan bahasa puitisnya, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai dan memelihara akar budaya dan sejarah Melayu, serta mengenang tanah air sebagai sumber inspirasi dan identitas. Puisi ini menjadi perwakilan indah dari perasaan seorang anak Melayu terhadap kampung halamannya dan menjadi perenungan tentang bagaimana kata-kata memiliki kekuatan untuk menyampaikan rasa dan identitas.
Puisi: Tanjungpinang
Karya: Isbedy Stiawan ZS