Aku Melirik
akulah lirik
yang bersembunyi di sebalik rintik
hujan yang memecah sunyi malam
dalam ricik yang menggumam kelam
adalah kita yang diam
menanti pagi usai menyapa rembulan
akulah lirik
yang mendendang sunyi
sembari berharap pada talam mimpi
sebongkah asa yang menua
mengucap menjadi sabda
adalah kau dan aku tanpa mereka
akulah lirik
yang diam-diam melirik
dalam larik tanya tak kunjung sirna
diguyur rintik menyisakan bintik
bercak memerah serupa darah
adalah kenyataan yang tak bisa diundurkan
nyanyi sangsi lagu ragumu
mengulir rusuh pada tangkai birama
menciutkan nyali partitur
membungkam tangga nada
akulah lirik
mengalir lirih pedih
nyaris tak terdengar
tak ada lagi suara
kata-kata
pun juga bahasa.
Jogjakarta, Januari 2011
Puisi: Aku Melirik
Karya: Catur Stanis