Puisi: Aku Rindu Aroma Pedusunan (Karya Syamsu Indra Usman)

Puisi "Aku Rindu Aroma Pedusunan" karya Syamsu Indra Usman menggambarkan kerinduan terhadap kehidupan pedesaan yang sederhana dan damai.
Aku Rindu Aroma Pedusunan

Aku rindu aroma pedusunan
Lenguh kerbau harumnya bunga kopi
Lebih baik kita kembali, dik
kembali dengan ketulusan hati 
Menggarap ladang membuka hutan
Aku yakin semuanya menanti kita
Di dusun mari kita bangun sejarah baru
Kita bangun monumen perjuangan
Dengan kejujuran dengan keluguan
Dengan kepolosan bukan dengan kebohongan
Aku rindu kedamaian, dik
Karena itu mari kita segera kembali
Dusun kita menanti dengan segala harap
Menanti tangan-tangan kita
Membangun kehidupan baru
Mari dik mumpung hari masih pagi
Tak usah kita saksikan kemaksiatan
Kemiskinan yang hanya membuahkan mimpi
Biarkan kita mengalah dik
Demi kemenangan generasi kita
Lebih baik kita mengalah daripada kalah

Lubuk puding, 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Rindu Aroma Pedusunan" karya Syamsu Indra Usman menggambarkan kerinduan terhadap kehidupan pedesaan yang sederhana dan damai.

Nostalgia dan Kerinduan: Judul puisi, "Aku Rindu Aroma Pedusunan," mengungkapkan kerinduan dan rindu yang mendalam terhadap suasana dan aroma pedesaan. Ini menyoroti kesenangan dan kebahagiaan yang diambil dari kehidupan yang sederhana dan dekat dengan alam.

Gambaran Pedesaan: Deskripsi tentang aroma pedusunan, lenguh kerbau, dan harumnya bunga kopi menciptakan gambaran yang hidup tentang kehidupan di pedesaan. Ini membangkitkan kenangan tentang kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, di mana nilai-nilai alami dan sederhana berharga.

Panggilan untuk Kembali: Puisi ini mengekspresikan panggilan untuk kembali ke pedesaan, tempat di mana kejujuran, kepolosan, dan ketulusan hati masih dihargai. Penyebutan tentang menggarap ladang, membuka hutan, dan membangun kehidupan baru menyoroti tekad untuk kembali ke akar dan membangun kembali masyarakat yang lebih baik.

Perjuangan dan Pengorbanan: Panggilan untuk mengalah demi kemenangan generasi mendatang menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengorbanan dan perjuangan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ini menyoroti nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan pengabdian kepada generasi berikutnya.

Pemanggilan untuk Tindakan: Puisi ini tidak hanya menyampaikan kerinduan, tetapi juga menjadi ajakan untuk bertindak. Kata-kata penutup yang menegaskan pentingnya mengalah demi kemenangan generasi mendatang memberikan dorongan untuk mengambil langkah konkret dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan.

Puisi "Aku Rindu Aroma Pedusunan" adalah sebuah penggambaran yang indah tentang kerinduan akan kehidupan pedesaan yang sederhana dan damai. Melalui deskripsi yang hidup dan panggilan untuk kembali, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kejujuran, kepolosan, dan pengorbanan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Puisi
Puisi: Aku Rindu Aroma Pedusunan
Karya: Syamsu Indra Usman

Biodata Syamsu Indra Usman:
  • Syamsu Indra Usman lahir pada tanggal 12 Oktober 1956 di Lahat, Sumatera Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.