Puisi: Datanglah ke Dusunku (Karya Syamsu Indra Usman)

Puisi "Datanglah ke Dusunku" mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghargai keindahan alam serta kehidupan sederhana di pedesaan.
Datanglah ke Dusunku

Satu jam telah berlalu
Aku menunggu di sini
Buat menceritakan
              Sesuatu kepadamu
Tapi kau belum tampak jua
Kunanti kau segera datang
Untuk mendengar kicau burung
                 Lenguh kerbau
                 Gemericik air telaga
Yang tak pernah kau dengarkan
                 Di hotel-hotel mewah
                 Di pasar-pasar swalayan
                 Datanglah wahai kerabatku
Datanglah ke dusunku
Kutunggu kehadiranmu

Lubuk Puding, 2004

Analisis Puisi:

Puisi "Datanglah ke Dusunku" karya Syamsu Indra Usman adalah panggilan emosional untuk menghargai kehidupan sederhana di pedesaan dan mengingatkan akan keindahan alam yang sering terabaikan.

Kerinduan akan Kehidupan Sederhana: Puisi ini mengungkapkan kerinduan yang mendalam terhadap kehidupan di pedesaan yang sederhana. Penulis menyoroti keindahan alam, seperti kicau burung, lenguh kerbau, dan gemericik air telaga, yang sering terabaikan atau diabaikan dalam kehidupan modern yang sibuk dan terurbanisasi.

Kontras antara Dua Dunia: Ada kontras yang jelas antara kehidupan di pedesaan dan kehidupan di tempat-tempat modern seperti hotel mewah dan pasar swalayan. Penekanan pada pengalaman yang berbeda ini menggambarkan perbedaan nilai antara kedua lingkungan tersebut.

Panggilan untuk Menghargai Alam dan Tradisi: Puisi ini juga merupakan panggilan untuk menghargai alam dan tradisi lokal. Penulis menyerukan agar kerabatnya datang ke dusunnya untuk merasakan keindahan alam dan kehidupan tradisional yang terdapat di sana, yang mungkin telah terlupakan dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk.

Tema Kehadiran dan Kehangatan: Puisi ini juga mengandung tema tentang kehadiran dan kehangatan hubungan antarmanusia. Penulis menunggu dengan sabar kehadiran kerabatnya untuk berbagi momen indah dan kebersamaan di dusunnya.

Kesimpulan yang Mengharukan: Dengan kata-kata "Kutunggu kehadiranmu," penulis menyimpulkan puisi dengan nada yang mengharukan dan penuh harap, menekankan pentingnya kehadiran orang yang dicintai dalam kehidupan seseorang.

Puisi "Datanglah ke Dusunku" mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghargai keindahan alam serta kehidupan sederhana di pedesaan. Melalui panggilan untuk datang dan mengalami keindahan dusun, penulis mengajak kita untuk menghargai alam, tradisi lokal, dan hubungan antarmanusia yang hangat dan bermakna.

Puisi
Puisi: Datanglah ke Dusunku
Karya: Syamsu Indra Usman

Biodata Syamsu Indra Usman:
  • Syamsu Indra Usman lahir pada tanggal 12 Oktober 1956 di Lahat, Sumatera Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.