Puisi: Diameter Cinta (Karya A. Muttaqin)
Puisi: Diameter Cinta
Karya: A. Muttaqin
Diameter Cinta
Aku mencintaimu, karena kerap kusesap susumu.
Kau yang tak bisa kusebut sebagai ibuku.
Kau yang tak bisa kusebut sebagai saudariku seibu.
Tapi, bukankah kau lebih dari itu?
Tidak. Tidak hanya kau.
Kepada semua sapi dan kambing di bumi
Aku juga menganggap mereka sebagai saudara.
Sebab siapa tahu, telah kucampurkan susu bundanya
Ke lipatan roti atau kental kopiku.
Tidak. Tidak hanya kepada sapi dan kambing itu.
Telah kuluaskan diameter cintaku
Kepada kawanan jin, begejil
Dan hantu-hantu
Sebab menurut nenekku
Satu dari kakek-canggahku
Pernah disusui jin penunggu kebun tebu.
Tidak. Tidak hanya kepada jin, begejil dan hantu-hantu.
Kugenapkan pula cinta dan seduluranku
Pada coro, tikus, cuwut, marmut
Trenggiling, kadal, bedindang
Gangsir, moring, kalajengking
Kalong, orong-orong
Dan beribu-ribu nyamuk itu.
Biarlah para nyamuk itu
Masih suka mencuri-curi darahku.
2016
Puisi: Diameter Cinta
Karya: A. Muttaqin