Analisis Puisi:
Puisi "Golf untuk Rakyat" karya Darmanto Jatman merupakan sebuah kritik sosial yang menggambarkan ironi dan ketidakadilan dalam pembangunan lapangan golf di Indonesia.
Ironi Pembangunan Lapangan Golf: Penyair menggambarkan ironi di balik pembangunan lapangan golf di Indonesia. Meskipun diklaim sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, lapangan golf sebenarnya menjadi simbol kemewahan dan ketidaksetaraan sosial. Pembangunan lapangan golf sering kali mengorbankan tanah milik rakyat, tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi mereka.
Pertentangan antara Kesejahteraan Rakyat dan Kemewahan Elit: Dalam puisi ini, tergambar pertentangan antara kepentingan kesejahteraan rakyat dengan keinginan elit untuk memperoleh kemewahan. Pembangunan lapangan golf sering kali dilakukan tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang dapat merugikan rakyat jelata.
Kritik terhadap Pembangunan Infrastruktur: Puisi ini juga menjadi kritik terhadap kebijakan pembangunan infrastruktur yang tidak memihak kepada kepentingan rakyat. Penyair menyoroti penggunaan dana publik untuk membangun fasilitas mewah seperti lapangan golf, sementara masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan ekonomi.
Tunggu Dawuh: Dalam puisi ini, terdapat pengulangan permintaan untuk "tunggu dawuh", yang menunjukkan ketidakpastian dan ketergantungan pada keputusan penguasa. Rakyat diharapkan untuk menunggu perintah atau petunjuk dari pemerintah, tanpa memiliki kendali atas kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Pertanyaan tentang Kesejahteraan Nasional: Penyair juga mengajukan pertanyaan tentang konsep kesejahteraan nasional dan prioritas pembangunan. Dia menyoroti pentingnya memperhatikan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan pembangunan, bukan hanya kepentingan elit atau golongan tertentu.
Secara keseluruhan, puisi "Golf untuk Rakyat" adalah sebuah puisi yang mengkritisi ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Darmanto Jatman dengan tajam menyoroti ironi di balik pembangunan lapangan golf sebagai simbol kemewahan elit, sementara masih banyak rakyat yang hidup dalam kondisi sulit.
Karya: Darmanto Jatman
Biodata Darmanto Jatman:
- Darmanto Jatman lahir pada tanggal 16 Agustus 1942 di Jakarta.
- Darmanto Jatman meninggal dunia pada tanggal 13 Januari 2018 (pada usia 75) di Semarang, Jawa Tengah.