Puisi: Insomnia (Karya Fitri Yani)

Puisi "Insomnia" karya Fitri Yani menggambarkan perasaan terjaga di malam hari dan kesulitan tidur yang dikenal dengan istilah insomnia.
Insomnia


malam hanya sepotong kertas karbon
hitam ditembusi cahaya
lubang demi lubang seperti lentera
di balik tirai

di bawah mata bintang dan bulan
mataku tak bisa terpejam
terjaga dari segala arah
gambar-gambar berjalinan dalam sebuah peristiwa
berulang-ulang
seperti sebuah adegan film picisan
merekat dalam bingkai ingatan

kenangan saling berdesakan 
di wajah dinding muram
masa depan bermunculan
sebagai gambar yang ragu

aku kebal pada semua jenis obat tidur
kebosanan kian menyala berlarut-larut
setiap gerakan seakan melarikan diri 
dari ruang satu menuju ruang lain

sepanjang malam
terdengar gesekan biola dari tetangga
merayap dengan kicauan nada menyedihkan

semua orang terjaga dan lampu-lampu menyala
semua orang bekerja dalam pengulangan belaka
menaik-turunkan celana memilih-milih busana 
orang-orang bermata rabun dan kosong
mengganti topeng seakan waktu selalu menipu 

di kamar ini aku seakan ingin dicuci otak.


Juli, 2013

Sumber: Lampung Post (edisi 28 Juli 2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Insomnia" karya Fitri Yani adalah karya yang menggambarkan perasaan terjaga di malam hari dan kesulitan tidur yang dikenal dengan istilah insomnia.

Tema Kesulitan Tidur: Tema utama puisi ini adalah kesulitan tidur atau insomnia. Penyair menggambarkan perasaan terjaga di malam hari, ketidakmampuan untuk tidur, dan gejala-gejala gangguan tidur.

Gambaran Malam: Penyair menggunakan gambaran malam sebagai latar belakang puisi. Ia menciptakan gambaran malam sebagai "sepotong kertas karbon hitam" yang ditembusi oleh cahaya. Ini menciptakan kontras antara kegelapan malam dan cahaya yang berusaha masuk.

Imaji Visual dan Auditif: Puisi ini penuh dengan gambaran visual dan auditif. Gambar "sepotong kertas karbon" yang ditembusi cahaya dan gambar "lentera" menciptakan citra visual yang kuat. Penggunaan imaji visual seperti "lubang demi lubang seperti lentera" dan "mata bintang dan bulan" membantu pembaca memahami suasana malam.

Perasaan Terjaga dan Kacau: Penyair menggambarkan perasaan terjaga dan kacau saat mencoba tidur. Ia menciptakan gambaran "gambar-gambar berjalinan dalam sebuah peristiwa berulang-ulang" yang menggambarkan pikiran yang terus-menerus bergerak.

Hubungan dengan Masa Lalu: Puisi ini juga menyoroti hubungan dengan masa lalu. Penyair menyebutkan "kenangan saling berdesakan" di dinding dan gambar masa depan yang "ragu." Hal ini dapat diartikan sebagai penyair yang terjaga di malam hari merenungkan kenangan dan masa depan dengan kebingungan.

Atmosfer Malam yang Hidup: Puisi ini menciptakan gambaran atmosfer malam yang hidup dengan penggunaan elemen-elemen seperti suara musik biola dari tetangga, orang-orang yang bekerja, dan lampu-lampu yang menyala. Ini menciptakan suasana kota yang selalu terjaga, bahkan di malam hari.

Ketidakmampuan Mengatasi Insomnia: Penyair menyebut bahwa ia kebal terhadap obat tidur dan bosan karena kesulitan tidur yang berlarut-larut. Ia menggambarkan kegelisahan dan perasaan kebingungan.

Pengulangan: Terdapat pengulangan dalam puisi ini, yang mencerminkan perasaan monoton dan pengulangan yang sering terjadi dalam kasus insomnia. Pengulangan ini menciptakan efek ketidakmampuan untuk melarikan diri dari kegelapan dan kesulitan tidur.

Puisi "Insomnia" karya Fitri Yani adalah ekspresi yang kuat tentang perasaan kesulitan tidur dan kecemasan yang dapat muncul di malam hari. Ia menciptakan gambaran atmosfer malam yang hidup dan menggambarkan ketidakmampuan mengatasi gangguan tidur. Puisi ini dapat membuat pembaca merenungkan pengalaman kesulitan tidur dan bagaimana perasaan seperti itu dapat memengaruhi pikiran dan perasaan seseorang.

Fitri Yani
Puisi: Insomnia
Karya: Fitri Yani

Biodata Fitri Yani:
  • Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.