Puisi: Orang-Orang Modern (Karya Fitri Yani)

Puisi "Orang-Orang Modern" mengeksplorasi dinamika perkembangan, ketegangan, dan kehilangan yang dialami oleh individu-individu dalam konteks ...
Orang-Orang Modern


sahabatku, dari tengah kota ini
akan kuceritakan tentang orang-orang
yang dulu merubuhkan rumah-rumah panggung
lalu membangun gedung-gedung bertingat
di atasnya

retakan dinding-dinding bekas gempa
beranda-beranda yang rapuh
dan aroma kopi di jalan masa lalu
telah terbenam di lubuk ingatan

aku menyaksikan 
orang-orang bertaruh di meja judi
menumpahkan seluruh isi dada
memaki-maki pelayan 
yang lambat menuangkan minuman beralkohol
ke dalam gelas-gelas kesepian
mereka beradu nasib baik
menertawakan nasib buruk

listrik kadang padam seketika
lalu semua terhenti
orang-orang menjadi cemas
mengintip bulan dari kaca jendela yang pecah
cahayanya seperti maut yang mengintai

aroma masakan dari warung-warung di pinggir jalan
membangkitkan hasrat akan pedas sambal terasi
sementara di rumah-rumah, dapur menjelma
penyimpan perabot makan

ada akasia yang tumbang di pinggir jalan
bunga dan daunnya berserakan seperti tanah baru
tapi para pemulung bergegas menyapunya
sebelum pagi seluruhnya datang

sahabatku, entah apa yang sesungguhnya telah hilang
seakan ada perselisihan yang tak kunjung tunai
seakan ada air kebahagiaan yang terus ditenggak
dari gelas-gelas retak.


Oktober, 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Orang-Orang Modern" karya Fitri Yani adalah suatu gambaran perjalanan dan perubahan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui deskripsi yang mendalam tentang kota dan orang-orangnya, penyair mengeksplorasi dinamika perkembangan, ketegangan, dan kehilangan yang dialami oleh individu-individu dalam konteks modernisasi.

Kota sebagai Simbol Perubahan:
  • Puisi dimulai dengan gambaran tentang kota yang menjadi saksi perubahan besar dari rumah panggung menjadi gedung-gedung modern.
  • Perubahan ini mencerminkan transformasi dari tradisional ke modern, dengan segala konsekuensi dan kompleksitas yang menyertainya.
Kenangan dan Retakan Sejarah:
  • Retakan dinding bekas gempa dan aroma kopi di jalan masa lalu menggambarkan kenangan dan sisa-sisa sejarah yang tetap ada meskipun telah terkubur oleh waktu.
  • Kenangan ini memberikan kedalaman emosional pada gambaran kota yang modern dan dinamis.
Kehidupan Kota yang Berwarna:
  • Puisi menggambarkan kehidupan sehari-hari di tengah kota yang sibuk dan berwarna.
  • Gambaran orang-orang yang bertaruh, berjudi, dan tertawa menunjukkan kehidupan malam yang sibuk dan penuh dengan dinamika kehidupan urban.
Ketidakpastian dan Kecemasan:
  • Listrik yang kadang padam dan cemasnya orang-orang mengintip bulan dari jendela yang pecah menunjukkan ketidakpastian dan ketegangan dalam kehidupan modern.
  • Ada nuansa kegelisahan dan rasa khawatir di tengah kemajuan teknologi dan urbanisasi.
Kehilangan dan Perselisihan:
  • Penyair menyentuh tema kehilangan dan perselisihan yang mungkin terjadi dalam masyarakat modern.
  • Ada perasaan bahwa sesuatu yang berharga telah hilang atau ada pertentangan yang belum terpecahkan di antara orang-orang modern.
Penyelamatan dalam Kebahagiaan Sederhana: Meskipun ada kehilangan dan perselisihan, gambaran aroma masakan dari warung, dapur di rumah-rumah, dan pemulung yang menyapu akasia tumbang menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam kehidupan sederhana dan kepedulian terhadap sesuatu yang diabaikan.

Tema dan Makna: Puisi ini mencerminkan perasaan kehilangan dan ketidakpastian di tengah perubahan yang pesat dalam kehidupan modern. Ada dinamika kompleks dalam interaksi antara tradisional dan modern, serta betapa kebahagiaan dan kepedulian dapat dijumpai di tengah-tengahnya.

Gaya Bahasa: Gaya bahasa yang digunakan oleh penyair Fitri Yani menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam, dengan pemilihan kata-kata yang sangat hati-hati untuk menggambarkan atmosfer dan emosi.

Puisi "Orang-Orang Modern" adalah suatu refleksi yang tajam tentang kompleksitas kehidupan di tengah kemajuan dan perubahan. Fitri Yani secara magis menangkap dinamika kota modern dan kehidupan sehari-hari, mengajak pembaca untuk merenung tentang dampaknya terhadap individu dan masyarakat.

Fitri Yani
Puisi: Orang-Orang Modern
Karya: Fitri Yani

Biodata Fitri Yani:
  • Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.