Puisi: Pergi Berkemah (Karya Avianti Armand)

Puisi "Pergi Berkemah" karya Avianti Armand adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan narasi tentang pengalaman berkemah dalam bentuk panduan ....
Pergi Berkemah


Syahadat Para Pekemah:

Orang dewasa mengirim kami pergi berkemah agar selamanya kami kembali mencicipi darah kami sendiri.


Yang Harus Dipersiapkan:

– buku panduan
– kompas
– pita merah muda
– burung hantu
– tenda
– hutan
– senter
– pisau lipat
– orang-orang suci, siapa pun
– plester luka
– padang rumput
– remah roti
– lencana-lencana penghargaan
– sidik jari
– sungai
– sebongkah batu besar
– kayu bakar
– ursa mayor, ursa minor
– lagu pengantar tidur


Jika Tersesat:

Seperti Hansel dan Gretel, taburkanlah remah roti di sepanjang jalan agar gagak-gagak yang mengikutimu mematukinya, bukan ubun- ubunmu. Kalungkan rubah pada lehermu, cerpelai di lenganmu,
untuk mengusir hantu-hantu hutan yang mengincar lencana-
lencanamu. Berdoalah sebelum mendirikan kemah agar orang-orang suci menjagamu dari godaan gelak tawa (kamu akan mati jika tak kuat menahan tawa) yang sering tiba-tiba datang. Entah dari mana.

Tapi jika malam tiba dan kamu melihat cahaya dari sebuah lubang di dalam tanah, mendekatlah. Ulurkan tanganmu, dan katakan,
”Ibu, aku pulang.”


Jika Jatuh ke Sungai:

Seharusnya kamu tidak lupa mengikatkan pita merah muda ke kaki burung hantu agar jika jatuh ke sungai burung itu bisa
menyelamatkanmu.

Tapi jika lupa, lakukan dua hal ini: nyanyikanlah lagu pengantar
tidur, lalu matilah dengan tenang.


Jika Terbawa Puting Beliung:

Gadis kecil dan puting beliung bukan padanan yang pas. Tapi jika suatu ketika hal itu terjadi di depan matamu, perhatikan beberapa hal penting ini:

– apakah kaus kakinya berwarna merah?
– apakah tangannya terulur seperti hendak menangkap kupu-kupu?
– apakah ujung jarinya terluka?
– di pinggangnya, terikat senter, pisau lipat, atau boneka kardus?

Duduklah di atas batu dan buat catatan dari hal-hal di atas.

Ketika puting beliung menggulungnya (seperti ibu mengaduk adonan roti) makin lama makin tinggi, hingga gadis kecil itu tinggal sebuah titik di antara gerumbul awan hitam, lambaikan tanganmu, dan ucapkan,
”Jadilah anak yang berguna.”


Jika Bertemu Beruang:

Beruang menginginkan isi perutmu. Larilah menyelamatkan diri ke utara dengan ursa mayor atau ursa minor.

Tapi jika tak bisa lari cepat, ingat baik-baik bahwa:
panjang usus dua belas jari bukanlah dua belas jari.

– dari "Owl Scout: Lost in Wood", Todd Baxter


09/04/2017: Jam 01:11

Sumber: Museum Masa Kecil (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Pergi Berkemah" karya Avianti Armand adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan narasi tentang pengalaman berkemah dalam bentuk panduan atau instruksi yang khas. Puisi ini secara unik dan imajinatif menyajikan petunjuk-petunjuk bagi para pekemah dalam situasi-situasi tertentu, namun di balik petunjuk tersebut, terdapat lapisan makna yang lebih dalam yang mengajak pembaca untuk merenungkan aspek-aspek kehidupan dan eksistensi manusia.

Struktur dan Narasi

Puisi ini mengambil bentuk serangkaian panduan atau petunjuk yang harus diikuti oleh para pekemah dalam berbagai situasi, seperti jika tersesat, jatuh ke sungai, terbawa puting beliung, atau bertemu beruang. Setiap bagian panduan memberikan instruksi konkret dengan gaya bahasa yang sederhana dan langsung.

Simbolisme dan Makna

Di balik instruksi-instruksi konkret tersebut, terdapat simbolisme yang mengajak pembaca untuk merenungkan aspek-aspek kehidupan, pengambilan keputusan, dan eksistensi manusia.
  • Jika Tersesat: Panduan untuk taburkan remah roti dan mengenakan simbol hewan pelindung merujuk pada pentingnya mengikuti petunjuk dan mengandalkan intuisi dalam menghadapi ketidakpastian dan kesulitan.
  • Jika Jatuh ke Sungai: Simbolisme burung hantu sebagai penyelamat yang bisa menghadirkan perlindungan dan ketenangan di tengah kegelapan melambangkan harapan dan keyakinan dalam menghadapi situasi yang sulit.
  • Jika Terbawa Puting Beliung: Petunjuk yang berkaitan dengan gadis kecil dan puting beliung menciptakan gambaran tentang ketidakpastian dalam hidup dan perlunya untuk tetap tenang dan berusaha memahami situasi sebaik mungkin.
  • Jika Bertemu Beruang: Panduan ini merujuk pada cara menghadapi ancaman dengan berpandangan ke depan, mengambil langkah berani, dan menyelamatkan diri dengan kebijakan.

Kedalaman Batin dan Eksistensi Manusia

Puisi ini melampaui panduan konkret dan mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi manusia yang rentan dan perlu mengambil keputusan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tak terduga. Simbolisme dalam setiap panduan menggambarkan keberanian, keyakinan, ketidakpastian, dan eksistensi manusia yang sering kali harus menghadapi ketidakpastian dan tantangan.

Puisi "Pergi Berkemah" karya Avianti Armand adalah puisi yang menyajikan panduan-panduan imajinatif bagi para pekemah dalam berbagai situasi. Namun, di balik instruksi konkret tersebut, terdapat lapisan makna yang mengajak pembaca untuk merenungkan aspek-aspek kehidupan dan eksistensi manusia, serta bagaimana menghadapi tantangan dan ketidakpastian dengan keberanian dan keyakinan. Puisi ini menggabungkan imajinasi, simbolisme, dan kedalaman batin dalam satu karya yang memikat dan menggugah pemikiran.

Avianti Armand
Puisi: Pergi Berkemah
Karya: Avianti Armand

Biodata Avianti Armand:
Avianti Armand lahir pada tanggal 12 Juli 1969 di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.