Sumber: Buku Tentang Ruang (2016)
Analisis Puisi:
Puisi "Satu Matahari" karya Avianti Armand adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan makna yang mendalam dan mengandung banyak lapisan. Puisi ini menggambarkan pengalaman seseorang dalam mengejar cinta, serta bagaimana cinta bisa menjadi pilihan untuk "membutakan" diri sendiri.
Simbolisme Matahari: Matahari dalam puisi ini adalah simbol yang sangat kuat. Ini bisa diinterpretasikan sebagai simbol cinta yang begitu terang dan kuat sehingga bisa "membutakan" seseorang. Pada awal puisi, penulis memilih menjadi buta untuk menghindari terik matahari (cinta) yang terlalu menyilaukan. Matahari juga bisa diartikan sebagai kejadian atau pengalaman yang tidak seharusnya terjadi dalam hidup seseorang.
Pengalaman Cinta yang Kuat dan Kontradiktif: Penulis menggambarkan pengalaman cinta yang penuh dengan kontradiksi. Cinta dijelaskan sebagai sesuatu yang terlalu terang dan terlalu gelap, seperti "terang – gelap – terang – gelap." Ini menciptakan gambaran bahwa cinta bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan penuh dengan perasaan yang bertentangan.
Perjuangan dalam Cinta: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perjuangan dalam cinta dengan menggambarkan tubuh yang "mengerang oleh cahaya yang terlalu terang" dan "cahaya yang terlalu gelap." Ini mencerminkan bagaimana cinta bisa memberikan kesakitan dan kebahagiaan secara bersamaan, dan bagaimana seseorang mungkin harus mengorbankan sesuatu dalam perjuangan untuk mencapai cinta yang diinginkan.
Pengalaman yang Tidak Dapat Dikembalikan: Penulis menciptakan gambaran yang kuat tentang pengalaman yang tak terlupakan dengan menggambarkan matahari yang berpendar dan memudar di balik garis-garis basah. Ini menciptakan kesan bahwa pengalaman cinta ini sangat berkesan, meskipun gambar-gambar memudar seiring berjalannya waktu. Pengalaman ini telah mengubah penulis secara mendalam.
Pengambilan Keputusan: Puisi ini menciptakan keteguhan dalam pengambilan keputusan dengan menggambarkan penulis yang tetap memilih menjadi buta meskipun telah melihat cahaya terang yang memudar. Ini menciptakan kesan bahwa penulis telah membuat pilihan untuk tidak membagikan cinta atau pengalaman cintanya dengan orang lain.
Kehadiran Cinta yang Abadi: Puisi ini berakhir dengan kata-kata, "Entahlah. Mungkin cinta memang begitu." Ini menciptakan kesan bahwa cinta adalah pengalaman yang abadi dan tak terelakkan, bahkan jika itu membawa kesakitan dan kebingungan. Cinta adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia.
Secara keseluruhan, puisi "Satu Matahari" oleh Avianti Armand adalah sebuah karya yang mendalam yang menggambarkan kompleksitas cinta dan perasaan yang terkait dengannya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana cinta bisa memengaruhi dan mengubah seseorang secara mendalam, serta bagaimana pengalaman cinta bisa menjadi lapisan dalam perjalanan kehidupan.