Puisi: Tarian Hujan (Karya Fitri Yani)

Puisi "Tarian Hujan" karya Fitri Yani menghadirkan gambaran indah tentang hujan sebagai metafora untuk perasaan, pengalaman, dan hubungan dalam ....
Tarian Hujan

baris-baris hujan terus menerus bersuara, seperti lantunan sagata di kejauhan. ada yang menggenang dan mengalir, ada yang seketika resap ke balik tanah, menguarkan aroma perjumpaan yang syahdu. 

di beranda, seorang perempuan menenun tapis . sesekali matanya memperhatikan bunga-bunga air yang kuncup-mekar di pekarangan dan yang berkejaran menuju selokan. 

di dalam kamar, sang suami lelap tertidur, ada hujan lain yang jatuh di dadanya, ada rasa nyeri yang ingin dilupakannya. hingga sore menjadi basah dan suara-suara hujan yang berlarian di pekarangan bagaikan simfoni yang meluruhkan bunga-bunga kopi. 

perempuan yang menenun perlahan disergap dingin, hatinya dipenuhi bunga mekar dan matanya bagaikan kaca yang tertimpa cahaya. lalu perlahan ia gerakkan jemari tangan, ia putar badan dengan kepala menantang langit. ada isyarat samar yang melarikan jiwanya, maka ia menari. 

suara-suara hujan terus berdatangan, semakin ramai, hingga membentuk pasukan kabut dari kejauhan. 

“kita memang tertimpa hujan yang sama, namun hujan itu terjatuh dan menari di dada yang berbeda”

Tanjungkarang, 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Tarian Hujan" karya Fitri Yani menghadirkan gambaran indah tentang hujan sebagai metafora untuk perasaan, pengalaman, dan hubungan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambaran Hujan: Hujan dalam puisi ini bukan hanya fenomena alam, tetapi juga melambangkan perasaan dan pengalaman yang berbeda dalam kehidupan. Hujan yang jatuh, menggenang, mengalir, atau meresap ke dalam tanah mencerminkan variasi emosi dan perasaan manusia.

Perempuan yang Menenun: Perempuan yang menenun tapis di beranda adalah gambaran keseharian yang sederhana, tetapi memiliki makna mendalam. Aktivitasnya menenun dan perhatiannya terhadap bunga-bunga air menunjukkan keterhubungannya dengan alam dan ketenangan dalam rutinitas harian.

Sang Suami yang Tertidur: Sang suami yang tertidur dalam kamar memiliki latar belakang emosional yang berbeda. Dia tidur dengan "hujan lain di dadanya" dan merasakan rasa nyeri yang ingin dilupakannya. Ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat membawa beban emosional dalam tidur mereka.

Simbolisme Bunga Kopi: Suara-suara hujan yang berlarian di pekarangan yang "meluruhkan bunga-bunga kopi" dapat dianggap sebagai metafora untuk menghadapi atau melepaskan perasaan-perasaan yang terpendam. Bunga kopi yang mekar dapat mewakili proses pemahaman atau pertumbuhan.

Tarian Perempuan: Puncak puisi adalah saat perempuan menenun tapis merasa disergap dingin dan menari. Ini adalah representasi dari pembebasan diri, pemahaman yang mendalam, atau penerimaan terhadap perasaan dan pengalaman yang dihadapinya. Tarian tersebut mengkomunikasikan kedalaman perasaan dan koneksi dengan alam.

Keseluruhan Tema: Puisi ini menggabungkan tema-tema seperti alam, perasaan manusia, hubungan, dan pemahaman diri. Ini menggambarkan keindahan dalam kesederhanaan sehari-hari dan bagaimana hujan, sebagai simbol universal, dapat digunakan untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan.

Puisi "Tarian Hujan" menciptakan gambaran indah tentang hujan yang menggambarkan beragam emosi, perasaan, dan pengalaman dalam kehidupan. Ini adalah karya yang mengeksplorasi kedalaman perasaan manusia melalui simbolisme alam dan aktivitas sehari-hari.

Fitri Yani
Puisi: Tarian Hujan
Karya: Fitri Yani

Biodata Fitri Yani:
  • Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.