Puisi: Tuhan dan Ayahku (Karya Nersalya Renata)

Puisi: Tuhan dan Ayahku Karya: Nersalya Renata
Tuhan dan Ayahku


satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku.
ia selalu mencari tuhan-tuhan lain.
tuhan yang bisa mengabulkan permohonannya
dalam semalam. tuhan yang tak perlu dirayu
dengan doa-doa.

satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku.
ia terus mencari. tuhan yang bisa menjaganya
dan memakmurkannya dalam sekejap.
tuhan yang melindunginya dari segala niat buruk
orang-orang berhati buruk.

satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku.
ia menemukan tuhan yang lain. tuhan yang bisa
disematkan di jari manisnya. tuhan yang ditanam
di pojok-pojok rumah. tuhan yang dapat dilarutkan
dalam minuman dan dicampur dalam makanan
untuk mengarahkan hati dan pikiran
sesuai keinginannya.
tuhan yang bisa menumbuhkan pohon uang.

satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku. ia bosan
berdoa. perjalanan doa menjadi nyata terlalu lama.

satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku.
ia menemukan tuhan yang lain.
seluruh keinginannya terwujud
dalam waktu singkat. aman. makmur. tanpa pesaing.
tanpa pengacau. tak ada yang membangkang.
semua jalan lancar. tak ada jalan buntu.
tak ada kemacetan. kharismanya berkilau.
senyumnya semakin lebar. ia tidur sangat nyenyak.
tanpa doa. tuhan yang baru tak perlu doa.
tak perlu ia jenguk lima kali sehari.
ia mimpi begitu indah.
mimpi menyembunyikan ibu di balik pohon.
lalu ia terbang bersama bidadari.

Jakarta, 2008
Puisi: Tuhan dan Ayahku
Puisi: Tuhan dan Ayahku
Karya: Nersalya Renata
© Sepenuhnya. All rights reserved.