Puisi: Aku Datang (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Aku Datang" karya Wayan Jengki Sunarta adalah karya sastra yang penuh dengan imaji alam dan emosi mendalam. Puisi ini menggambarkan .....
Aku Datang


aku datang, aku datang…
ke dalam dekapanmu
 
ombak mengalun
menyerahkan diri pada pantai

pulau demi pulau kujelajahi
memburu semesta jiwamu
bunga-bunga karang, ikan-ikan cahaya,
cangkang kerang, dan elang yang sendiri
mengiringi pelayaranku
dari benua ke benua
dari kelahiran ke kelahiran

serupa kaum lanun
merompak kapal-kapal
yang hilang arah
aku resah membajak jiwamu

berbekal gelang akar bahar
dan kalung manik-manik
kau adalah kegaiban
para tukang sihir dan ahli mistik pun
tak kuasa menjamahmu

peta makin tak terbaca
arah angin tak lagi berkawan
pada lautan kupasrahkan diri
memaknai aroma garam
berbaur harum rambutmu

aku datang, aku datang
ke dalam dekapanmu
o, samudera rahasia
kuburan terakhirku…


Analisis Puisi:
Puisi "Aku Datang" karya Wayan Jengki Sunarta adalah karya sastra yang penuh dengan imaji alam dan emosi mendalam. Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian jati diri yang dilakukan oleh subjek puisi.

Perjalanan Spiritual dan Pencarian Identitas: Puisi ini memulai dengan ungkapan "aku datang, aku datang..." yang menciptakan perasaan kedatangan yang penuh perhatian dan maksud. Ini mengindikasikan bahwa subjek puisi datang dengan niat dan tekad tertentu. Kemudian, penulis menggunakan imaji alam untuk melukiskan perjalanan spiritualnya. Pelayaran melalui "pulau demi pulau" dan penjelajahan "dari benua ke benua, dari kelahiran ke kelahiran" menggambarkan perjalanan pencarian jati diri dan makna hidup.

Imaji Alam dan Koneksi dengan Alam: Imaji alam yang digunakan dalam puisi ini, seperti "ombak," "pantai," "bunga-bunga karang," "ikan-ikan cahaya," dan lain-lain, menciptakan koneksi yang kuat dengan alam dan unsur-unsur alam. Ini mungkin mencerminkan pencarian keselarasan dengan alam dan lingkungan sebagai bagian dari perjalanan spiritual subjek puisi.

Simbolisme dan Kegelapan: Penyair menggunakan simbolisme dalam puisi ini untuk menggambarkan tantangan dan hambatan dalam perjalanan spiritualnya. "Kumpulan gelap" dan "arah angin tak lagi berkawan" menciptakan gambaran tentang kegelapan dan ketidakpastian. Namun, bahkan dalam kegelapan ini, subjek puisi memasrahkan dirinya pada "lautan" dan mencoba memahami makna dalam segala hal.

Sentimen Kehadiran dan Keterhubungan: Ungkapan "aku datang, aku datang / ke dalam dekapanmu" menunjukkan adanya keinginan untuk merasa hadir dan keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar, mungkin merujuk pada alam semesta atau makna yang lebih dalam.

Penutup dengan Makna Mendalam: Puisi ini diakhiri dengan dua baris yang menggambarkan kesimpulan perjalanan spiritual dan pencarian identitas. "Aku datang, aku datang / ke dalam dekapanmu / o, samudera rahasia / kuburan terakhirku…" mengandung makna mendalam tentang akhir perjalanan manusia, baik secara fisik maupun spiritual.

Puisi "Aku Datang" oleh Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan spiritual, pencarian identitas, dan hubungan dengan alam. Melalui penggunaan imaji alam dan simbolisme, penulis menciptakan gambaran tentang pencarian makna hidup dan kehadiran dalam dunia yang luas dan misterius.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Aku Datang
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.