Puisi: Dari Sungai (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Dari Sungai" mengekspresikan perjalanan kehidupan sebagai aliran sungai, di mana penyair merenungkan tentang perubahan, kenangan, dan ...
Puisi dari Sungai

pada bening sungai
berkali kali kuterka wajahmu
ada yang berubah selalu

dari kehijauan hati
kekasih tiba
kenangan berkilau
pada mahkotanya

pada bebatuan dan gemercik air
sepasang ikan memeram harum lumut

o, jiwa yang biru
patahan kayu yang dituntun sungai
dari mana aku bermula ?

segalanya akan tua
namun aku ingin seperti ikan
bercinta di teduh sungai
tak peduli sang pengail selalu mengintai

bila saatnya tiba
aku pun patahan kayu
yang dituntun sungai
menuju muaramu


1995

Sumber: Impian Usai (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Dari Sungai" karya Wayan Jengki Sunarta mengekspresikan perjalanan kehidupan sebagai aliran sungai, di mana penyair merenungkan tentang perubahan, kenangan, dan takdir hidup manusia melalui perumpamaan sungai.

Metafora Sungai Sebagai Kehidupan: Penyair menggambarkan sungai sebagai simbol dari aliran waktu, kehidupan, dan perubahan yang tak terelakkan. Kehijauan hati yang awalnya tenang berubah saat kekasih datang, dan kenangan akan masa lalu terpancar di "mahkota" sungai.

Perubahan dan Kenangan: Sungai mencerminkan perubahan, di mana kekasih menjadi titik balik perubahan yang terlihat di air dan bebatuan sungai. Kenangan terpancar melalui gemerlap air dan kehijauan sungai, menandakan keadaan yang mempesona.

Keinginan akan Keabadian: Penyair menyatakan keinginannya untuk abadi seperti ikan yang hidup damai di sungai. Meskipun ada pengancaman dari "sang pengail," keinginan untuk hidup bahagia dan terlindungi tetap teguh.

Nasib Manusia Sebagai Bagian dari Aliran Kehidupan: Puisi ini merenungkan nasib manusia, menggambarkan dirinya sebagai "patahan kayu" yang dituntun sungai menuju muara. Hal ini mencerminkan takdir hidup yang akan mencapai akhirnya, bagaimanapun juga, mirip dengan perjalanan sungai yang akan berakhir di muara.

Puisi "Dari Sungai" menggambarkan sungai sebagai perumpamaan hidup manusia yang penuh perubahan, kenangan, dan takdir. Sungai merepresentasikan aliran waktu dan perubahan, sementara gambaran ikan mencerminkan keinginan akan kedamaian dan ketenangan dalam hidup. Penyair mengenakan metafora sungai untuk merenungkan nasib manusia yang tak dapat dielakkan, seperti patahan kayu yang dituntun sungai menuju takdirnya di muara.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Dari Sungai
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.